Kamis 12 Nov 2020 20:37 WIB

Lakukan 4 Hal Ini Jika Anda Hobi Belanja Online

Sebagian responden menyimpan kata sandi di komputer atau ponsel.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Belanja online (ilustrasi)
Foto: republika
Belanja online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 70 persen orang Amerika berencana melakukan sebagian besar pembelian liburan mereka secara online (daring) tahun ini. Padahal ketika belanja daring, keamanan data Anda sedang dipertaruhkan.

Seperti dilansir di laman CNBC, berdasarkan laporan dari Bankrate.com, sebanyak 91 persen kesalahan orang dewasa AS menempatkan data pribadi mereka pada risiko. Jika Anda berencana berbelanja daring tahun ini, ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan Anda melindungi data Anda dari penipu.

1. Lindungi sandi Anda

Di antara perilaku konsumen daring yang berisiko, sejauh ini masalah terkait kata sandi adalah yang paling umum. Sebanyak 80 persen responden dalam survei Bankrate mengatakan mereka menggunakan kembali kata sandi daring dan 45 persen menunjukkan, mereka menyimpan kata sandi di komputer atau ponsel mereka.

Ted Rossman, seorang analis industri di Bankrate, mencontohkan pelanggaran data 2018 di Marriott, yang mengekspos jutaan nomor kartu kredit dan paspor pelanggan. "Jika Anda pelanggan Marriott, Anda tidak senang dengan pelanggaran tersebut," kata dia. 

"Tetapi jika kata sandi Marriott Anda sama dengan kata sandi rekening bank Anda, sekarang Anda memiliki masalah yang lebih besar," ujarnya lagi.

2. Cerdas dalam menentukan tempat belanja

"Jika Anda berbelanja daring di pengecer terkenal dan terpercaya, kecil kemungkinan Anda membahayakan data Anda," kata Direktur Kebijakan dan Advokasi di Privacy Rights Clearinghouse, Paul Stephens.

Jika Anda berurusan dengan pedagang yang tidak dikenal, sebaiknya periksa perusahaan tersebut. Untuk mengurangi risiko informasi Anda dicuri, pastikan situs yang Anda buka dienkripsi. Situs web terenkripsi dapat muncul dengan ikon gembok di jendela URL, tergantung pada browser Anda dan URL akan dimulai dengan https:” bukan http:.

3. Gunakan kartu kredit, bukan kartu debit

Bayangkan seseorang melakukan penipuan dengan salah satu kartu Anda. Anda lebih terlindungi dengan kartu kredit dibandingkan dengan kartu debit.

Di AS, jika seseorang melakukan pembelian tidak sah dengan kartu kredit Anda, kewajiban Anda dibatasi hanya 50 dolar AS menurut peraturan federal. Hal yang sama berlaku untuk kartu debit tetapi hanya jika Anda memberi tahu bank Anda dalam dua hari kerja setelah mengetahui penipuan tersebut. Jika tidak, Anda bisa dikenakan 500 dolar AS atau lebih.

4. Waspadai phishing

Penipu sering kali melakukan aksinya melalui phishing, di mana korban menerima surel (email) palsu yang menautkan ke situs yang menanyakan informasi pribadi mereka. "Orang-orang yang mencoba menipu Anda akan memberikan jaring yang luas," kata Stephens.

Dia menyebut banyak email palsu dirancang agar terlihat seolah-olah berasal dari pengirim besar. Jika Anda tidak yakin apakah email yang terlihat seperti itu dari pengirim, bank Anda, atau pengecer asli, masuk ke situs web yang dimaksud menggunakan URL yang Anda ketahui atau hubungi nomor perusahaan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement