Senin 16 Nov 2020 12:07 WIB

Neraca Dagang Oktober Surplus 3,61 Miliar Dolar AS

Kondisi bulan ini menjadikan Indonesia surplus untuk keenam kalinya sejak Maret.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Indonesia pada Oktober mengalami surplus 3,61 miliar dolar AS. Secara lebih rinci, nilai impor pada bulan lalu mencapai 10,78 miliar dolar AS, sementara ekspor 14,39 miliar dolar AS.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Indonesia pada Oktober mengalami surplus 3,61 miliar dolar AS. Secara lebih rinci, nilai impor pada bulan lalu mencapai 10,78 miliar dolar AS, sementara ekspor 14,39 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Indonesia pada Oktober mengalami surplus 3,61 miliar dolar AS. Secara lebih rinci, nilai impor pada bulan lalu mencapai 10,78 miliar dolar AS, sementara ekspor 14,39 miliar dolar AS.

Kondisi bulan lalu menjadi surplus untuk keenam kalinya secara berturut-turut sejak Maret sekaligus merupakan surplus terbesar sepanjang 2020.

Baca Juga

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, surplus yang besar pada bulan lalu dikarenakan adanya penurunan impor secara signifikan dibandingkan September. Tercatat, nilai impor pada Oktober adalah 10,78 miliar dolar AS, turun 6,79 persen dibandingkan September yang mencapai 11,57 miliar dolar AS.

"Peningkatan besar (surplus) karena penurunan impor Oktober," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (16/11).

Kontraksi terjadi pada semua penggunaan barang impor. Penyusutan terdalam terjadi pada barang modal, yakni hingga 13,33 persen dibandingkan September, menjadi 1,85 miliar dolar AS. Bahan baku/ penolong yang berkontribusi terhadap 73,25 persen keseluruhan impor pun menurun lima persen menjadi 7,90 miliar dolar AS.

Sementara itu, kinerja ekspor mengalami kenaikan. Pertumbuhannya 3,09 persen dibandingkan September menjadi 14,39 miliar dolar AS pada Oktober. Hanya saja, dibandingkan dengan Oktober tahun lalu yang mencatatkan 14,88 miliar dolar AS, masih terjadi penurunan 3,29 persen.

Secara bulanan, pertumbuhan ekspor terbesar terjadi pada pertambangan dan lainnya. Kenaikannya 16,98 persen menjadi 1,55 miliar dolar AS pada bulan lalu.

Jika dilihat secara akumulatif, neraca perdagangan Januari-Oktober 2020 mencatatkan surplus 17,07 miliar dolar AS. Sementara nilai impornya adalah 114,47 miliar dolar AS, ekspornya sebesar 141,43 miliar dolar AS. Surplus ini kontras dengan defisit yang dialami Indonesia pada tahun lalu yang mencapai 2,1 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement