Selasa 24 Nov 2020 14:01 WIB

Menggigil di Canberra, Hampir Hipotermia di Australia

Awalnya berharap bisa bermain salju, tetapi baru udara dingin sudah kedinginan.

Red: Karta Raharja Ucu
M Subroto, Jurnalist Republika
Foto:

Ada cerita mengapa Canberra di wilayah agak pedalaman ini dijadikan ibu kota Australia. Tahun 1908  dua kota terbesar di Australia, Sydney dan Melbourne bersaing menjadi ibu kota. Karena tak ada yang mengalah, akhirnya dipilihkan Canberra sebagai jalan tengah. Letaknya  memang di tengah-tengah antara Melbourne dan Sydney. Canberra adalah kota yang sengaja dibangun untuk jadi ibu kota negara. Pembangunan dimulai tahun 1913.

Di Canberra kami berkunjung ke sejumlah tempat. Berdiskusi dengan kalangan akademisi di  Australian National University (ANU) dan di AusAid. Juga mengunjungi Gedung Parlemen Australia.

Udara di Canberra lebih dingin daripada Sydney. Suhu di bulan Juli maksimal tujuh 11 derajat dan minimal hampir 0 derajat. Agar tak kedinginan aku selalu memakai jaket, menggunakan kaus kaki tebal dan baju lengan panjang. Kadang-kadang aku juga memakai sarung tangan jika keluar malam hari. Tapi tetap saja tak ada salju.

Hari kedua di Canberra, pagi–pagi aku akan telepon ke keluarga di Tanah Air. Aku sudah membeli kartu telepon. Setelah bertanya ke resepsionis hotel aku berangkat mencari telepon umum. Letaknya menurut resepsionis tak jauh dari hotel. Aku berjalan kaki saja ke sana.

Karena buru-buru, aku lupa membawa jaket andalanku. Aku juga hanya mengenakan sandal hotel dan berkaos lengan pendek. Resepsionis sempat mengingatkan bahwa udara di luar sangat dingin. Tapi aku mengatakan tak apa-apa, toh cuma sebentar.

Aku segera berlari mencari telepon umum. Udara pagi ternyata jauh lebih dingin dari yang kuduga. Tapi aku masih bisa tahan. Dan dengan berlari-lari kecil suhu tubuh jadi naik.

Telepon umum berhasil kudapat. Segera saja aku menghubungi istri di rumah. Tersambung. Lumayan bisa mengabari kondisiku dan tahu keadaan anak-anak. Senang  mendengar suara mereka dan memastikan semua sehat-sehat saja.

Belum lama telepon aku merasakan badanku semakin dingin. Kugosok-gosokkan tanganku, untuk membantu mendapat hawa panas. Segera saja aku sudahi telepon itu. Walaupun sebenarnya masih ingin bicara banyak dengan anak-anak.

Kuputuskan segera kembali ke hotel. Rasa dingin menjalar ke seluruh tubuh. Aku menggigil. Kepala mulai pusing. Aku merasa tak sanggup berjalan. Mataku berkunang-kunang.

Aku paksakan berjalan pelan sambil sesekali berhenti. Kaki rasanya sudah tak kuat. Tapi aku harus segera kembali ke hotel. Jika tidak tentu akan makin parah. Aku bisa terserang hipotermia. Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh turun secara drastis. Tentu saja ini sangat berbahaya.

Beberapa saat aku berhenti di depan sebuah minimarket. Terus menggosok-gosokkan tangan sambil melompat-lompat.

Aku sempat kebingungan mencari hotel. Untunglah tak sampai teresat. Segera saja aku masuk ke dalam. Di lobi hotel resepsionis menanyakan keadaanku. Aku bilang tak apa-apa, sambil memburu ke lift dan masuk kamar.

Di kamar kupakai jaket tebalku. Memakai kaos kaki berlapis, penutup telinga dan menggulung badan dengan selimut.

Sampai beberapa lama aku menggigil. Aku kurangi rasa dingin dengan menyeruput teh hangat. Lumayan berpengaruh. Badan mulai hangat.  Hanya jari-jari tangan dan kaki masih keriput.

Untung saja aku tadi tidak apa-apa. Belum bertemu salju saja dinginnya sudah menusuk begini. Bagaimana jika aku terjebak di tengah salju? Pasti lebih menderita. Ah, aku tak tertarik lagi untuk norak bermain salju.

Tips meliput di wilayah dingin:

- Bawa jaket yang tebal dengan bahan kulit menggelembung atau wool

- Gunakan pakaian berlapis, bila perlu pakai long johns di bagian dalam

- Siapkan juga topi, syal, dan sarung tangan

- Pakai kaos kaki berlapis

- Jika kedinginan, gosok-gosok tangan untuk menimbulkan panas

- Minum air hangat, teh atau jahe

- Masukkan tangan ke dalam saku jika berjalan

- Bila perlu gunakan lip balm dan lotion untuk mencegah bibir pecah-pecah dan kulit mengkerut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement