REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tes swab atau usap dengan polymerase chain reaction (PCR) masih menjadi metode terakurat mendeteksi infeksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab Covid-19. Namun, hasil pemeriksaan memang kadang berbeda, meski pengujian dilakukan dalam waktu berdekatan.
Pakar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Titik Nuryastuti, menjelaskan ada beragam faktor memengaruhi hasil uji swab PCR. Salah satunya ialah faktor waktu dan prosedur pengambilan sampel swab.
"Waktu pengambilan swab yang berbeda bisa memberikan hasil pemeriksaan yang berbeda pula," kata Titik, Selasa (8/12).
Titik mencontohkan, seseorang melakukan tes swab di rumah sakit dan hasilnya positif. Keesokan harinya, orang itu kembali melakukan swab PCR di rumah sakit yang berbeda, namun hasilnya menjadi negatif.