REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat luar angkasa Cina Chang’e 5 yang telah mengorbit di Bulan selama sekitar satu pekan saat ini telah keluar dari orbit dan memulai perjalanan pulang ke Bumi. Pendarat pesawat mendarat di Bulan awal bulan ini, dekat dengan formasi yang disebut Mons Rumker. Ini adalah sebuah area yang diyakini sebagai tempat aktivitas gunung berapi kuno.
Rencananya, pesawat akan mengumpulkan dua kilogram sampel dari Bulan selama sekitar satu pekan. Diharapkan pesawat kembali mendarat kembali di Bumi, tepatnyai wilayah utara China, sekitar Mongolia.
Dilansir ABC, materi dari Bulan tersebut akan menjadi yang pertama dibawa sejak misi Luna 24 dari Uni Soviet pada 1976. Bebatuan dan puing-puing lainnya diperoleh dengan mengebor kerak Bulan dan menyendok langsung dari permukaan.
Sampel Bulan mungkin menawarkan wawasan tentang sejarah Bulan dan benda-benda lainnya di tata surya. China telah mendirikan laboratorium untuk menganalisis sampel untuk usia dan komposisinya. China juga diharapkan untuk membagikan beberapa sampel tersebut dengan negara lain.
China memiliki serangkaian misi ambisius yang sedang berlangsung, termasuk penyelidikan ke Mars. Misi Chang’e dinamakan sesuai nama dewi kepercayaan dari China kuno.
Sementara itu, pesawat ruang angkasa Chang’e 4 telah dioperasikan di sisi jauh Bulan yang kurang dieksplorasi selama dua tahun terakhir. Rencana di masa depan adalah membawa kembali manusia ke Bulan dan mungkin membuat pangkalan atau stasiun permanen di benda ruang angkasa itu.
China telah membangun stasiun luar angkasa untuk mulai beroperasi pada awal 2022.