Rabu 16 Dec 2020 01:36 WIB

Studi Jelaskan Potensi Autisme Lebih Sering pada Laki-Laki

Kekurangan vitamin D saat hamil mungkin menjadi penyebab autisme anak laki-laki.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Makanan kaya vitamin D
Foto: Republika.co.id
Makanan kaya vitamin D

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE — Gangguan spektrum autisme tiga kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan. Para peneliti di Australia baru-baru ini melakukan studi yang menghasilkan teori baru tentang mengapa ada potensi penyakit ini.

Sebuah tim dari Universitas Queensland mengatakan kekurangan vitamin D pada ibu mungkin menjadi penyebabnya. Di antara sekelompok tikus percobaan, kekurangan vitamin D pada perempuan yang sedang hamil menyebabkan tingkat testosteron lebih tinggi di otak calon anak laki-laki yang sedang berkembang dalam rahim.

Baca Juga

“Penyebab biologis gangguan spektrum autisme (ASD) tidak diketahui, tetapi kami telah menunjukkan bahwa salah satu dari banyak faktor risiko, yaitu rendahnya vitamin D pada ibu  menyebabkan peningkatan testosteron di otak janin laki-laki, serta darah ibu dan cairan ketuban,” ujar Darryl Eyles, seorang profesor di Universitas Queensland, dilansir Study Finds, Selasa (15/12).

Eyles mengatakan selain perannya dalam penyerapan kalsium, vitamin D sangat penting untuk banyak proses perkembangan. Penelitian dalam studi ini juga menunjukkan bahwa janin laki-laki yang kekurangan vitamin D membuat enzim yang memecah testosteron tertahan dan dapat berkontribusi pada adanya kadar testosteron yang lebih tinggi.

Studi sebelumnya yang juga dipimpin oleh Eyles mengungkapkan bahwa vitamin D sangat penting untuk perkembangan otak dan pikiran. Suplemen vitamin D yang diberikan kepada hewan pengerat yang sedang hamil berhasil menghilangkan sifat mirip autisme pada anak-anak dari hewan ini.

Selain itu, diyakini bahwa kekurangan vitamin D dapat mengekspos otak yang sedang berkembang terhadap hormon seks, testosteron yang menyebabkan autisme. Asad Ali, rekan penulis studi mengatakan vitamin D terlibat dalam jalur yang mengendalikan banyak hormon seks.

"Ketika ibu tikus diberi makanan rendah vitamin D, itu menyebabkan otak janin laki-laki memiliki tingkat paparan testosteron yang tinggi,” jelas Ali.

Ini adalah laporan pertama yang menunjukkan bahwa faktor risiko ASD yang diketahui meningkatkan kadar testosteron dalam otak janin. Eyles mengatakan studi saat ini hanya mempelajari satu faktor risiko ASD, yaitu defisiensi vitamin D selama perkembangan.

“Langkah kami selanjutnya adalah melihat faktor risiko lain yang mungkin, seperti stres dan hipoksia ibu kekurangan oksigen dan melihat apakah mereka memiliki efek yang sama,” kata Eyles.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement