Jumat 04 Dec 2020 13:27 WIB

Studi Temukan Lokasi Paling Layak Huni di Mars

Di masa lalu, lokasi paling layak huni ada di bawah permukaan Mars.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Mars

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Kehidupan mungkin pernah ada di Mars kuno di masa lalu. Studi baru menunjukkan kemungkinan kehidupan itu bukan ada di permukaan planet, namun di beberapa kilometer permukaan Mars.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa bagian Mars yang paling layak huni di masa lalu kemungkinan besar di bawah permukaannya. Studi tersebut dipublikasikan Rabu (2/12) di jurnal Science Advances.

Baca Juga

Melacak sumber air

Adanya sumber air di Planet Mars berpotensi memunculkan kehidupan disana. Selama bertahun-tahun, misi robotik NASA telah 'mengikuti air' di Mars untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah planet, termasuk apakah pernah mendukung kehidupan.

Empat miliar tahun yang lalu, matahari jauh lebih redup - sekitar 30 persen lebih redup. Matahari telah tumbuh lebih hangat dan lebih cerah dari waktu ke waktu. Jika itu masalahnya, Mars kuno akan menjadi terlalu dingin dan kering untuk air atau kehidupan di permukaannya. Artinya, mungkin tidak ada air di permukaan Mars.

Saat ini, Mars hanya menerima sekitar 43 persen konsentrasi sinar matahari yang diterima Bumi dari matahari. Artinya, suhu di Mars kuno akan kesulitan untuk naik di atas titik leleh air es.

Secara geologis Planet Mars menunjukkan terdapat bukti mineral terhidrasi dan dasar sungai. Bukti ini menunjukkan fakta Planet Mars kemungkinan memiliki banyak air antara 3,7 atau 4,1 miliar tahun lalu.

"Terlepas dari sifat sebenarnya dari iklim Planet Mars, permukaan bawah (air) merupakan permukaan yang akan menjadi wilayah paling layak huni di Planet Mars," kata peneliti dari Universitas Rutgers, New Brunswick, Lujendra Ojha dikutip dari CNN, Kamis (3/12).

Didukung aktivitas hidrotermal

Ilmuwan tidak tahu apa yang membuat Planet Mars kehilangan medan magnetnya. Sebagian besar atmosfernya terkelupas dan mengalami penurunan suhu global. Artinya, agar air cair memiliki keberadaan yang stabil di Planet Mars, air tersebut harus berada di bawah permukaan.

Dia melanjutkan saat air menembus lebih dalam di Planet Mars, ia yakin ada kehidupan di air tersebut. Pada kedalaman seperti itu, kehidupan bisa ditopang oleh aktivitas hidrotermal (pemanasan) dan reaksi batu dan air.

Planet berbatu di tata surya seperti Bumi, Venus, Merkurius dan Mars mengandung unsur-unsur yang menghasilkan panas melalui peluruhan radioaktif.  Unsur-unsur ini termasuk uranium, kalium dan torium.

Pemanasan seperti ini akan cukup untuk melelehkan bagian bawah lapisan es yang tebal untuk menghasilkan air cair bahkan dengan sinar matahari yang redup.  Di Bumi, jenis pemanasan ini yang disebut panas bumi, dapat dilihat di danau subglasial yang terbentuk di beberapa bagian lapisan es Antartika Barat, Arktik Kanada dan Greenland.

Saat ini, pendarat NASA Mars InSight sedang menyelidiki bagian dalam Planet Mars setelah mendarat pada tahun 2018. Data yang dikumpulkan oleh pendarat dapat membantu para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana pemanasan panas bumi dapat telah memengaruhi kelayakan Planet Mars miliaran tahun yang lalu.

Setiap bukti kehidupan masa lalu yang potensial di Planet Mars. Hal itu seperti penanda biologis, mungkin terselip di bawah permukaan tempat mereka terlindungi dari radiasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement