REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam ini akan terjadi fenomena langka konjungsi agung Jupiter dan Saturnus. Dilansir dari laman LAPAN, konjungsi agung Jupiter Saturnus adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus saat kedua planet tampak paling berdekatan di langit.
Fenomena ini tergolong sangat langka karena terjadi setiap 19,6 tahun sekali. Konjungsi agung ini terakhir terjadi pada 30 Mei 2000 dan akan terjadi lagi pada 5 Novemver 2040, 10 Aoril 2060 dan 15 Maret 2080.
Puncak fenomena ini terjadi terjadi pada 22 Desember pukul 01.18. Namun, karena kedua planet raksasa sama-sama di bawah ufuk, maka fenomena ini dapat disaksikan pada malan sebelumnya yakni 21 Desember pukul 18.30.
Untuk mengamatinya, lihat ke arah barat daya sesaat setelah matahari terbenam. Jupiter akan tampak lebih terang dibandingkan bintang mana pun di langit. Sementara Saturnus tampak sedikit lebih redup namun memiliki cahaya keemasan yang dapat dikenali.
Planet-planet ini akan mempertanahkan kecerahan, tidak bekerlap-kerlip seperti bintang.
Jarak asli kedua planet sebenarnya sangat jauh, lebih dari empat kali jarak Bumi ke Matahari. Namun, dengan pengamatan mata telanjang, kedua planet tampak seperti satu titik terang di langit.
Tahun ini kedekatan kedua planet sangat istimewa. Sebab, peristiwa ini menjadi konjungsi terdekat sejak 1623, 13 tahun setelah Galileo membuat teleskop pertama. Kedekatan ini membuat keduanya seperti planet kembar.