REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan mendapat keuntungan besar melalui ekspor dari kendaraan ramah lingkungan yang melonjak hingga 40 persen pada tahun 2020. Kenaikan itu berkat permintaan yang bertumbuh, menurut Kementerian Perdagangan Korea Selatan.
Dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Senin, pada tahun 2019 pendapatan ekspor dari hasil penjualan kendaraan listrik murni maupun hidrogen hanya mencapai 3,3 miliar dolar Amerika Serikat. Pada tahun 2020, angka itu meningkat hingga mencapai 4,6 miliar dolar AS.
"Kendaraan ramah lingkungan menyumbang 12 persen dari keseluruhan pengiriman kendaraan negara tahun lalu, naik dari 7,7 persen tahun sebelumnya," kata kementerian itu.
Hyundai Motor Group, produsen mobil terbesar di negara itu berdasarkan penjualan, terutama mengekspor model-model listrik, Kona EV dan Ioniq Electric, dan mobil hidrogen Nexo.