Selasa 12 Jan 2021 14:57 WIB

Apa yang Harus Disiapkan Penyintas Bencana di Masa Pandemi?

Sifat bencana adalah tingkat ketidak-pastiannya tinggi sehingga harus waspada

Aktivitas pengungsi warga Krinjing di Barak Pengungsian Deyangan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/1). Jumlah pengungsi warga lereng Gunung Merapi di Magelang mencapai 625 orang. Meningkatkan aktivitas gunung sepekan terakhir menambah jumlah warga yang masuk barang pengungsian.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Aktivitas pengungsi warga Krinjing di Barak Pengungsian Deyangan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/1). Jumlah pengungsi warga lereng Gunung Merapi di Magelang mencapai 625 orang. Meningkatkan aktivitas gunung sepekan terakhir menambah jumlah warga yang masuk barang pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, Redaksi akan menayangkan tanya jawab seputar kebencanaan bersama Berton Suar Panjaitan, SKM., MHM, Ph.D, selalu Kepala Pusat Diklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pertanyaan bisa disampaikan melalui alamat email: [email protected].

Pertanyaan:

Baca Juga

Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Bencana alam datang tak mengenal pandemi Covid-19. Terlebih di musim hujan ini, banjir dan tanah longsor bisa sewaktu-waktu terjadi yang membuat masyarakat harus mengungsi. Apa yang harus dipersiapkan oleh masyarakat yang harus mengungsi di saat pandemi Covid-19 masih mewabah?

Terima Kasih

Agus Setiawan, Pekanbaru, Riau

Jawaban:

Terima kasih atas pertanyaan Bapak Agus Setiawan dari Pekanbaru.

Sifat bencana adalah tingkat ketidak-pastiannya tinggi. Ketidak-pastian inilah yang membuat kita perlu waspada. Para ahli ataupun instansi tertentu hanya dapat menduga potensi bencana, namun sesungguhnya alamlah yang memutuskan kejadian tersebut.

Pada masa pandemi Covid-19 saat ini masih tetap menjadi perhatian semua pihak. Penularan dapat terjadi pada semua tingkat masyarakat, termasuk warga yang mengalami bencana. Warga yang sedang mengungsi sekali pun tidak kebal terhadap penularan Covid-19 ini. Untuk itu kesiapsiagaan terhadap Covid-19 bagi para pengungsi dapat dilakukan antara lain:

1. Hindari kerumunan. Untuk menghindari kerumunan, tempat pengungsi mengakomodir dibawah 50 persen dari kapasitas sebeliumnya. Untuk maksud tersebut, saat sebelum terjadi bencana, warga dan aparat pemerintah sudah dapat mengindetifikasi tempat pengungsian dengan memperhatikan protokol kesehatan. Rencana seperti ini perlu dilakukan dan melakukan sosialisasi kepada warga. Perlu dipilihkan beberapa tempat yang aman baik dari banjir juga terhadap Covid-19. Selain itu, hindari pertenuan yang tidak penting dengan orang lain.

2. Bila menungkinkan, sebelum ke tempat evakuasi (atau pengungsian), pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan terkait perlu melakukan tes Covid-19 sehingga dapat menjaring warga yang positif dan dapat diisolasi ke tempat lain

3. Di setiap tempat evakuasi perlu ada tempat cuci tangan dan atau hand sanitizer. Warga sebaiknya memiliki hand sanitizer sendiri, untuk jaga-jaga apabila air dan hand sanitizer di tempat evakuasi habis.

4. Pakai masker secara benar. Masker saat ini menjadi keharusan yang perlu kita sediakan. Bawalah masker dari rumah dengan jumlah yang memadai. Pemerintah daerah juga perlu menyediakan masker buat para pengungsi.

5. Istirahat yang cukup. Tubuh kita memerlukan istirahat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tubuh yang kuat tentunya akan lebih kuat menangkap bibit penyakit

6. Makan yang seimbang. Perhatikan komposisi dan pola makan. Diskusikan dengan Pemda terkait dengan menu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement