REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan biaya pemakaian listrik selama bekerja dari rumah (work from home/WFH) selama masa pandemi Covid-19 merupakan hal wajar, namun sebenarnya masih bisa ditekan.
"Mengutip dari data kenaikan listrik dari PLN, sebenarnya penggunaan rumah tangga masih bisa ditekan, tentunya dengan memperhatikan kebiasaan penghuni," kata Direktur Opersional Inner City Management (ICM) Krisdiarto Adi Pranoto, yang perusahaannya bergerak di bidang manajemen apartemen, Kamis (21/1).
Ia menjelaskan, sebelumnya PLN pernah menyebut untuk rumah tangga rata-rata mengalami kenaikan 4,7 persen. Namun, hal ini tidak terjadi di perkantoran, industri dan rumah ibadah yang justru mengalami penurunan.
Kuncinya, menurut Krisdiharto, dengan mengubah perilaku pengguna, antara lain menggunakan pencahayaan alami (matahari). "Optimalkan pencahayaannya di rumah, maka akan dapat menghemat penggunaan listrik," katanya.
Lalu, memeriksa perangkat elektronik yang kerap digunakan di rumah seperti AC, kulkas, dispenser, penanak nasi apakah masih bisa diganti dengan yang memiliki daya jauh di bawahnya. Namun kalau tidak ada, maka bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaannya.