Rabu 27 Jan 2021 08:40 WIB

Mengenal Roasting Kopi Tradisional Aceh

Sangrai kopi tradisional masih dilakukan di beberapa wilayah di Aceh. Seperti apa?

Pekerja meracik kopi pesanan pembeli di dalam mobil warung kopi kaki lima di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (29/11/2019).
Foto: RAHMAD/ANTARA FOTO
Pekerja meracik kopi pesanan pembeli di dalam mobil warung kopi kaki lima di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (29/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roasting atau penyangraian salah satu fase terpenting sebelum kopi bisa diseduh dan dinikmati. Karena sebelum tahap ini, kopi masihlah berupa biji hijau (green bean). 

Green bean tidaklah terasa enak ketika digiling dan diseduh. Proses pemangganganlah yang mengubahnya menjadi biji kecoklatan dengan rasa dan aroma khas. (Baca: 10 Tahap dari Benih ke Secangkir Kopi)

Roasting kopi era modern saat ini umumnya menggunakan mesin khusus. Terutama di kota-kota besar. Namun, tidak halnya di pelosok kawasan penghasil kopi. Sangrai kopi secara tradisional masih dilakukan.

Salah satunya di Gayo Tengah, Aceh. Republikopi beberapa waktu lalu sempat menjumpai pengolah kopi yang masih melakukan penyangraian biji kopi menggunakan kayu bakar.

Namanya Kusniati. Berawal dari membantu suaminya, wanita paruh baya ini sudah bekerja penuh sebagai roaster selama sepuluh tahun.

Kusniati menyebut, agar kopi termasak baik dan hasilnya nikmat, cara roasting-nya butuh memperhatikan beberapa hal. Apa saja? Saksikan videonya di bawah ini:

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement