REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Erik Hadi Saputra (Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta)
Pembaca yang kreatif, seberapa banyak Anda memberi lebih dari yang diminta? Ketika Anda bekerja dan Anda diminta oleh pimpinan atau rekan kerja membantu untuk mengerjakan sesuatu, bagaimana respons Anda terhadap permintaan itu?
Langsung mengiyakan karena memang Anda suka membantu dan peduli dengan orang lain? Anda menolak karena lagi sibuk dengan pekerjaan Anda dan terlebih lagi permintaan itu bukan bagian KPI (Key Performance Indicator) kerja Anda. Atau, Anda ragu mau menolak namun tidak enak karena diminta terus lalu mengerjakannya tidak maksimal terlihat dari luarannya hanya memenuhi standar minimal.
Pembaca yang kreatif, seseorang pernah bercerita kepada saya tentang krisis karier yang dia rasakan di perusahaannya. Artinya, dia memiliki pengharapan yang besar namun belum kesampaian. Contoh lain, ketika seseorang yang seangkatan kerja, terpilih sebagai ketua tim. Kemudian bertanya kepada diri sendiri kenapa bukan saya?
Satu hal yang pembaca kreatif bisa belajar memahaminya adalah, apa yang terjadi pada pekerjaan atau aktivitas bisnis Anda. Dipercaya tidaknya Anda pada suatu kegiatan, semua itu tidak lepas dari aktivitas yang terlihat yang anda lakukan selama ini serta ‘tabungan emosional’ kepada orang lain.
Ketika seseorang berharap dirinya yang dipilih namun dia tidak pernah memberi waktunya, idenya, bahkan terlibat di dalam kegiatan yang dimintai tolong kepadanya, maka pertanyaannya adalah kapan orang akan melihat Anda? Ketika Anda menyanggupi sesuatu, lalu Anda tidak memiliki inisiatif bertanya dan cenderung hanya menunggu instruksi ditanya. Bahkan ketika ditanya Anda mengatakan, “Saya menunggu informasi dari kemarin, tapi tidak ada info ya sudah saya standby saja”. Akhirnya Anda pun jadi tidak terlihat siapa-siapa karena cenderung hanya menunggu.
Pembaca yang kreatif, semakin sering Anda terlihat maka semakin besar Anda yang terpilih. Semakin Anda tidak pernah terlihat, maka bisa saja Anda semakin dilupakan. Tidak bisa dipungkiri apa yang Anda dapatkan hari ini adalah akumulasi dari kepedulian Anda dalam pekerjaan. Supaya Anda tidak berlarut dengan kekecewaan maka milikilah kemampuan Willingness to Do More dalam diri Anda.
Ketika Anda bekerja, berusahalah memberi lebih. Baik lebih dari standar atau lebih dari yang diharapkan. Pada saat Anda diminta memberikan laporan pekerjaan dalam sepekan, Anda memberikan hasilnya dalam lima hari. Anda diminta membantu rekan kerja, Anda memberikan kualitas hasil lebih dari ekspektasi mereka. Ada ide baru yang mereka tidak duga. Peran Anda memberi kesenangan, adanya Anda semakin memperkuat tim kerja.
Pembaca yang kreatif, hal kecil yang bisa Anda lakukan kemudian adalah dengan memberikan respons yang cepat. Sesibuk apapun Anda ketika berada pada jam kantor, maka pedulilah dengan rekan kerja dan pekerjaan Anda dengan memberikan respons kepada mereka yang bertanya dan mencari Anda. Sampaikan jika memang anda sedang melakukan sesuatu.
Kalau Anda hanya diam dan membatin, maka sulit bagi orang untuk memahami ilmu itu. Sampaikan, ceritakan, saya yakin orang akan mengerti. Jika Anda merasakan perbedaan pendapat dengan seseorang, maka berikanlah alternatif langkah yang bisa dilakukan dengan tidak menyalahkan pendapatnya.
Tidak ada orang yang mau pendapatnya disalahkan, tentunya Anda juga demikian. Berikan alternatif piihan, sampaikan kepada orang lain yang juga hadir di sana. Kalau anda terbiasa memberikan sesuatu yang lebih, maka orang pasti akan mendengarkan anda. Orang lain pasti mengingat, Willingness to Do More yang sering Anda lakukan. Sehat dan sukses selalu.