Apple meminta persetujuan jika ada aplikasi yang ingin melacak aktivitas pengguna.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook mengatakan Senin (1/2) bahwa akan mematuhi fitur privasi baru yang sedang dipersiapkan oleh Apple. Fitur App Tracking Transparency (ATT) Apple diharapkan akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini.
Fitur ini mengharuskan pengembang aplikasi untuk mendapatkan persetujuan pengguna sebelum melacak data mereka di seluruh aplikasi atau situs web milik perusahaan lain. Fitur tersebut akan hadir dengan pembaruan pada sistem operasi terbaru Apple iOS 14.
Dilansir dari The Straits Times, Selasa (2/2), pengenalan fitur privasi baru ini akan berarti Facebook akan dicegah dari mengumpulkan dan melacak data seperti email dan alamat IP yang saat ini digunakan untuk iklan yang dipersonalisasi secara default. Kecuali pengguna memilih untuk ikut serta.
Tindakan balasan Facebook, yang menurut perusahaan akan mulai diuji pekan ini, adalah permintaannya sendiri yang akan muncul sebelum pemberitahuan Apple di layar pengguna.
Permintaan ini, kata Facebook, akan memberikan lebih banyak informasi tentang manfaat iklan yang dipersonalisasi dan bagaimana ini digunakan dan tidak menghasilkan jenis data baru yang dikumpulkan atau penggunaan baru dari data tersebut.
“Kami tidak setuju dengan pendekatan Apple, tetapi (ini) akan menunjukkan keinginan mereka untuk memastikan stabilitas bagi bisnis dan orang yang menggunakan layanan kami,” kata juru bicara Facebook, Senin (1/2).
“Perintah baru Apple dirancang untuk memberikan pertukaran palsu antara iklan yang dipersonalisasi dan privasi, padahal sebenarnya, kami dapat menyediakan keduanya,” ujarnya lagi.
Juru bicara Facebook menambahkan permintaan Apple tidak memberikan konteks apapun tentang manfaat iklan yang dipersonalisasi. Manfaat ini menjadi titik perdebatan dalam perseteruan kedua perusahaan yang sedang berlangsung.
Facebook menyatakan iklan yang dipersonalisasi mendukung bisnis kecil dan membantu menjaga aplikasi tetap gratis. Facebook juga menuduh Apple melakukan anti-persaingan karena Apple memiliki katalog aplikasi berbayar dan bisnis periklanan digitalnya sendiri yang terus berkembang, yang telah dibuat dari aturan mereka sendiri.
Rabu (27/1) lalu, kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg mengatakan dalam panggilan pendapat bahwa Apple menggunakan posisi platform dominannya untuk mengganggu cara kerja aplikasi Facebook. Apple menolak berkomentar ketika dihubungi pada Senin (1/2) oleh The Straits Times.