REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Badan Antariksa AS (NASA) penjelajah Perseverance dan helikopter pendampingnya, Ingenuity, berhasil mendarat di permukaan Mars, Kamis (18/2). Pendaratan telah sempurna, namun misi baru saja dimulai.
Misi ini siap memulai eksplorasi generasi baru di Mars. Perseverance akan mengumpulkan dan menyimpan sampel untuk kembali ke Bumi di masa mendatang.
Rover ini juga dilengkapi dengan dua mikrofon, yang juga akan menjadi terobosan baru. Rover masa lalu telah melihat, menyentuh, mencicipi, dan mencium Mars dengan gaya robotik mereka sendiri, tetapi belum ada yang menangkap audio sebenarnya di Planet Merah.
"Memiliki suara planet lain adalah cara lain kita dapat mulai menyadari bahwa itu terasa akrab," kata Nina Lanza, ketua tim untuk eksplorasi luar angkasa dan planet di Laboratorium Nasional Los Alamos Departemen Energi AS di New Mexico, dilansir di Space, Kamis (18/2).
"Ini akan menambah dimensi yang akan membuat Mars lebih dari tempat yang nyata bagi kita," kata Lanza, yang berada di tim sains untuk instrumen SuperCam yang dilengkapi mikrofon dan rock-zapping dari Perseverance.
Hello, world. My first look at my forever home. #CountdownToMars pic.twitter.com/dkM9jE9I6X
— NASA's Perseverance Mars Rover (@NASAPersevere) February 18, 2021
Perseverance, inti dari misi Mars 2020 senilai 2,7 miliar dolar AS, bukanlah robot NASA pertama yang membawa peralatan audio ke Planet Merah. Pesawat luar angkasa Mars, Polar Lander, milik NASA menggunakan mikrofon, dan pendarat Phoenix memiliki mikrofon yang terpasang di kamera pendaratnya.
Tapi tidak ada mic yang mengembalikan data apa pun. Mars Polar Lander jatuh selama upaya pendaratan pada Desember 1999. Kamera Phoenix tidak pernah dinyalakan karena kekhawatiran bahwa penggunaannya dapat mempersulit proses masuk, turun, dan mendarat (EDL). Phoenix mendarat dengan selamat pada Mei 2008 dan menemukan es air yang terkubur selama misi permukaannya yang berhasil.
Selama EDL pada hari Kamis, rover roda enam akan menghantam atmosfer Mars pada kecepatan sekitar 12.500 mph (20.000 kph), mengerahkan parasut supersonik dan diturunkan ke lantai Kawah Jezero selebar 45 kilometer dengan kabel oleh sky crane bertenaga roket. Pendahulu Perseverance, rover Curiosity, menangkap citra yang luar biasa selama EDL sky-crane pada Agustus 2012, tetapi rekaman itu tidak bersuara.