REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberitaan terkait virus corona di AS sangat positif dalam beberapa hari terakhir. Terlepas dari perkiraan CDC bahwa kasus Covid-19 akan terus tumbuh hingga Februari, data rawat inap terkait penyakit itu turun hampir 50 persen delama sebulan terakhir di AS. Pun kasus harian baru juga menurun.
Menurut data terbaru dari dari Johns Hopkins University menyebut ada 27,8 juta kasus virus korona teridentifikasi di AS sejak pandemi dimulai, bersama dengan lebih dari 491 ribu kematian. Ada beberapa alasan penurunan dan kabar baik saat ini secara keseluruhan, yang terkait dengan perilaku orang untuk berkomitmen pada protokol kesehatan.
Dilansir Bgr.com pada Jumat (19/2), praktisi kesehatan Amerika Serikat (AS), dr Sanjay Gupta, menekankan bahwa suatu daerah tak perlu melakukan karantina wilayah selama orang-orang disiplin memakai masker dan menghindari lima lokasi yang berpotensi membuat orang berkumpul. Kondisi seperti itu secara tidak langsung justru memfasilitasi penularan virus corona.
“Ini benar-benar lima lokasi utama di mana 80 persen penularan virus terjadi di masyarakat kita,” kata Dokter Gupta.
Tiga dari lima tempat itu dijadikan satu kategori karena hampir sama, yaitu bar, kafe, dan restoran. Salah satu alasannya, pengaturan dalam ruangan dan banyaknya pelanggan perpotensi menimbulkan kerumunan. Selain itu, pelanggan harus melepas maskernya untuk makan dan minum.
Dokter Gupta menyebut dua lokasi bermasalah lainnya adalah hotel dan rumah ibadah. Alasannya, hotel menjadi tempat di mana banyak orang silih berganti melewatinya sepanjang hari. Banyak pelanggan yang berasal dari bandara dan berpotensi menjadi penyebar Covid-19.