REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Ada stereotip bahwa komputer Apple sebagian besar kebal terhadap perangkat lunak perusak atau malware. Namun, hal tersebut tampaknya tidak semuanya benar.
Menurut laporan Ars Technica, seperti yang dilansir dari The Verge, Selasa (23/2), peneliti keamanan di Malwarebytes dan Red Canary menemukan malware misterius yang bersembunyi di hampir 30 ribu Mac.
Malware salah satunya dirancang untuk mengirimkan muatan yang belum diketahui. Malware memiliki mekanisme penghancuran diri yang mungkin menghapus jejak apa pun yang pernah ada. Mereka menyebutnya Silver Sparrow.
Kiriman blog Red Canary menjelaskan lebih detail, termasuk bagaimana mereka menemukan beberapa versi yang menargetkan tidak hanya Intel, tetapi juga Mac yang lebih berdasarkan chip M1 milik Apple.
Sepekan yang lalu peneliti keamanan Objective-See, Patrick Wardle, menerbitkan laporan tentang malware pertama yang ditemukan di perangkat Apple Silicon. Kini, Silver Sparrow adalah malware kedua yang menyasar Apple silicon.
Untungnya, Silver Sparrow tidak dapat menutupi jejaknya sebelum dikeluarkan. Tidak ada indikasi itu digunakan untuk melakukan kerusakaan apa pun.
Red Canary menulis Apple telah mencabut binari (yang secara teoritis seharusnya mencegah pengguna menginstalnya sendiri secara tidak sengaja). Peneliti memperingatkan bahwa transisi Apple dari Intel ke siliconnya sendiri dapat memudahkan pelaku jahat lainnya untuk menyisipkan malware melalui celah juga.