Ahad 21 Mar 2021 05:49 WIB

Teleskop Hubble Tangkap Penampakan Nebula Planeter tak Biasa

Nebula Abell 78 memiliki zona tengah memancar terang dengan halo bagian luar samar.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop luar angkasa Hubble berhasil menangkap penampakan nebula planeter tak biasa bernama Abell 78.
Foto: Hubble & NASA
Teleskop luar angkasa Hubble berhasil menangkap penampakan nebula planeter tak biasa bernama Abell 78.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop luar angkasa Hubble berhasil menangkap penampakan nebula planeter tak biasa bernama Abell 78. Nebula planeter ini memiliki zona tengah yang memancar terang dengan halo bagian luar yang memancarkan cahaya samar.

Nebula planeter terbentuk ketika bintang dengan massa sekitar 0,8-8 kali massa matahari sudah kehabisan "bahan bakar"-nya dan mulai berproses menjadi bintang kerdil putih. Selama proses ini, bintang yang sedang dalam proses kematian ini akan melepaskan material di lapisan-lapisan terluarnya. Material tersebut lalu membentuk awan gas dan debu nan rumit yang dikenal sebagai nebula planeter.

Baca Juga

Abell 78 ditemukan di konstelasi Cygnus dan berjarak hampir 5.000 tahun cahaya dari bumi. Halo bagian luar yang mengelilingi Abel 78 didominasi oleh hidrogen. Sedangkan bagian dalamnya yang bercahaya dan berbentuk seperti cincin elips sebagian besarnya terdiri dari helium.

Belum lama ini, astronom berhasil menangkap gambar Abell 78 yang juga dikenal sebagai ACO 78, PK 081-14.1, dan ARO 174 ini menggunakan teleskop luar angkasa Hubble dan teleskop 1.8-m Pan-STARRS.

Penampakan nebula planeter seringkali merebut perhatian para astrofotografer karena kecantikan dan bentuknya yang kompleks. Abell 78 menjadi semakin menarik bagi banyak astrografer karena dia merupakan sebuah nebula planeter yang jarang ditemukan. Alasannya, Abell 78 bukanlah nebula planeter yang terbentuk dari proses kematian bintang akan tetapi dari proses kelahiran kembali sebuah bintang.

Inti bintang yang membentuk Abell 78 diketahui sudah tak lagi membakar hidrogen dan helium. Akan tetapi, runaway termonuklir di permukaannya melontarkan material dengan kecepatan tinggi. Ejecta ini mengguncang dan menyapu material nebula lama, lalu menghasilkan filamen dan shell tak beraturan di sekitar bintang pusatnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement