Sabtu 27 Mar 2021 06:50 WIB

Hati-Hati dengan Hand Sanitizer Mengandung Benzena

Hand sanitizer mengandung benzena diketahui berbahaya dan bisa sebabkan kanker.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Hand sanitizer mengandung benzena diketahui berbahaya dan bisa sebabkan kanker.
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Hand sanitizer mengandung benzena diketahui berbahaya dan bisa sebabkan kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah laporan baru memperingatkan orang Amerika Serikat  untuk menghindari daftar pembersih tangan yang terkontaminasi benzena. Diketahui, benzena adalah bahan kimia beracun yang diketahui menyebabkan kanker.

Sebuah apotek online yang berbasis di New Haven, Connecticut, yaitu Valisure, memeriksa 260 botol pembersih tangan dari 168 merek. Menurut laman Fox News, dilansir Jumat (26/3), mereka menemukan 17 persen mengandung tingkat benzena yang dapat dideteksi.

Baca Juga

Pengujian Valisure menemukan 44 batch yang mengandung tingkat benzena tertinggi pada 16,1 bagian per juta (ppm). Itu lebih dari delapan kali batas sementara yang diizinkan oleh Food and Drug Administration dari 2 ppm untuk bensin hanya dalam pembersih tangan.

Menurut pendiri dan kepala eksekutif Valisure, David Light, penggunaan pembersih tangan oleh konsumen telah meningkat secara signifikan selama pandemi virus korona.

"Meskipun penting bagi konsumen untuk memiliki akses ke produk yang membantu memastikan keselamatan pribadi dan publik, yang paling penting adalah konsumen memiliki akses ke produk yang aman dan tidak terkontaminasi," ungkap dia.

Valisure, yang mengklaim sebagai pemimpin industri dalam mengidentifikasi masalah kualitas obat secara proaktif secara teratur menguji produk farmasi. Light pun mengungkapkan keprihatinannya atas temuan terbaru perusahaannya.

"Deteksi produk pembersih tangan yang mengandung benzena tingkat tinggi menjadi perhatian yang signifikan karena produk ini berpotensi digunakan dalam volume tinggi beberapa kali sehari," kata Light.

Mereka pun mendesak FDA dan produsen untuk bertindak cepat untuk menghilangkan banyak yang terkontaminasi dari pasar. Menurutnya, penting juga bagi konsumen untuk memahami bahwa produk pembersih tangan yang tidak terkontaminasi tersedia dan harus terus digunakan. Benzene, setara dengan asbes. Zat itu dikenal sebagai karsinogen bagi manusia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) mendefinisikan benzena sebagai karsinogen. Mereka mencantumkan penghirupan, penyerapan kulit, konsumsi, kontak kulit dan atau mata sebagai rute pemaparan zat tersebut.

Sementara Badan penelitian genom National Institutes of Health menyatakan karsinogen adalah zat kimia atau fisik tertentu yang memiliki kemampuan untuk menyebabkan kanker.

Untuk menangkal COVID-19, para ahli mengatakan pilih salah satu yang sebagian besar mengandung alkohol, dan memiliki sedikit bahan lainnya.

CDC mengatakan pembersih tangan harus setidaknya 60 persen etil alkohol atau 70 persen isopropil alkohol. Sementara menurut FDA, bahan lain yang disetujui mungkin termasuk air suling steril, hidrogen peroksida dan gliserin.

Menurut peneliti penyakit menular di Universitas Columbia, Barun Mathema, konsumen sebaiknya hanya menggunakan pembersih tangan saat mereka tidak bisa mencuci tangan dengan sabun dan air. "Mencuci tangan lebih baik dalam menghilangkan lebih banyak kuman," tutur dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement