REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat alarm bangun pagi berdering, tak jarang tubuh masih terasa sangat mengantuk. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang yang kerap tergoda untuk menekan tombol snooze agar bisa tidur sedikit lebih lama.
"Seberapa pun buruknya tidur Anda di suatu malam, Anda tetap harus bangun di jam yang sama setiap pagi," ungkap terapis perilaku kognitif dan teknisi tidur Deirdre McSwiney, seperti dilansir EatThis, Sabtu (10/4).
Sekilas, kebiasaan menekan tombol snooze untuk menunda bangun di pagi hari mungkin tampak biasa dan tak berbahaya. Akan tetapi, kebiasaan ini sebenarnya dapat mengganggu kualitas tidur dan kesehatan secara umum di kemudian hari.
Alasannya, ritme sirkadian atau jam internal tubuh berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas tubuh. Ritme sirkadian juga sangat sensitif terhadap perubahan rutinitas. Kebiasaan menunda jam bangun pagi dapat memberi pengaruh negatif terhadap ritme sirkadian.
"Ritme sirkadian tak teratur dapat memiliki dampak negatif bagi kemampuan seseorang untuk tidur dan berfungsi dengan sebagaimana mestinya," pungkas Harvard Health.
Bangun tidur yang efektif sebaiknya dilakukan di penghujung siklus rapid eye movement (REM). REM terjadi ketika seseorang sedang melakukan deep sleep.
McSwiney mengatakan kebanyakan ponsel pintar memiliki pengaturan waktu snooze selama sembilan menit. Ketika seseorang menekan tombol snooze dan kembali tidur, dia akan kembali masuk ke dalam siklus REM.
Setelah sembilan menit berlalu, alarm snooze akan kembali berbunyi. Pada saat itu, tubuh kemungkinan masih berada di tengah siklus REM. Artinya, tidur singkat yang dilakukan setelah menekan tombol snooze bukanlah tidur yang restoratif dan sehat.
Agar bisa bangun tidur tepat di penghujung siklus REM, hindari kebiasaan menekan tombol snooze di pagi hari. Bila bangun pagi saat alarm berbunyi terasa sulit, kebiasaan tidur perlu dievaluasi kembali.
Seseorang yang sangat bergantung pada tombol snooze setiap pagi kemungkinan mengalami gangguan tidur atau tidak mendapatkan tidur berkualitas yang cukup. Dalam kondisi seperti ini, upayakan untuk menerapkan jam tidur yang teratur dan pastikan tubuh mendapatkan tujuh hingga delapan jam per malam.
Bila sudah mendapatkan tidur yang cukup namun tetap ingin menekan tombol soonze demi memperpanjang tidur, Dr Reena Mehra MD MS menganjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Kondisi tersebut mungkin saja disebabkan oleh gangguan tidur yang perlu ditangani secara baik dengan bantuan ahli.