REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gucci merayakan 100 tahun bisnisnya dengan penuh gaya. Rumah mode asal Italia tersebut mengeluarkan koleksi terbarunya minggu ini, 'Gucci Aria'. Gucci mencoba mengingat kembali beberapa momen mereka paling terkenal dalam sejarah.

Dalam kesempatan itu, Gucci bermitra dengan Balenciaga. "Melewati saat-saat ketika segala sesuatu bermula adalah tanggung jawab besar bagi saya, dan hak istimewa yang menyenangkan," kata direktur kreatif Alessandro Michele seperti diwartakan Harpersbazaar, Jumat (16/4).

Dia mengatakan, hal tersebut berarti mampu membuka kunci sejarah dan berlama-lama di tepi awal. Dia melanjutkan, sejarah panjang Gucci tidak dapat ditampung dalam satu tindakan pengukuhan.

Michele menjelaskan bahwa dia melihat pengaruh dari orang-orang seperti Tom Ford, yang memimpin Gucci pada 1990-an dan dari direktur kreatif Balenciaga Demna Gvasalia untuk koleksinya, yang bekerja dengannya dalam beberapa karya berlogo.

"Gucci bagi saya menjadi lab peretasan, terbuat dari serbuan dan metamorfosis," katanya.

Dia mengaku telah menjarah kekakuan non-konformis Demna Gvasalia dan ketegangan seksual Tom Ford. Dia melanjutkan, dirinya telah membahas tuntas implikasi antropologis dari apa yang bersinar, bekerja pada kecerahan kain.

"Saya telah merayakan dunia berkuda Gucci yang mengubahnya menjadi kosmogoni jimat; Saya telah menyublimasikan siluet Marilyn Monroe dan kemewahan Hollywood kuno; Saya menyabotase pesona tersembunyi dari kaum borjuis dan kode-kode menjahit laki-laki," katanya.

Alih-alih kolaborasi langsung, Gucci mendeskripsikan dirinya sebagai telah "meretas" Balenciaga. Either way, dua label besar yang bekerja sama dalam koleksi satu kali ini pasti akan menjadi emas eceran, sementara rekreasi Michele dari salah satu setelan Gucci paling terkenal Ford, yang dikenakan di karpet merah oleh Gwyneth Paltrow, juga akan menjadi keharusan- ada di buku fashionista mana pun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika