REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengolah daging sendiri di rumah membutuhkan kehati-hatian ekstra. Salah dalam cara penyimpanan dan proses menyiapkan, bisa berujung pada penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Bahkan, meskipun seseorang telah melakukan semua tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan, daging tertentu masih dapat membahayakan. Hal tersebut disampaikan Departemen Agrikultur Amerika Serikat (USDA).
Melalui Layanan Inspeksi dan Keamanan Makanan (FSIS) yang ada di naungannya, USDA menyarankan kewaspadaan terhadap jenis daging tertentu. Jenis itu bisa terkontaminasi bakteri Escherichia coli.
Pada Jumat (16/4), FSIS menginformasikan bahwa 4.860 pon (sekitar 2.204 kilogram) produk beku daging sapi mentah tanpa tulang ditarik dari peredaran. Pasalnya, daging yang diimpor dari Australia itu mengandung E coli.
Pengimpornya adalah JBS USA Food Company. Seluruh daging dijual dalam kotak karton ukuran 60 pon (27 kilogram) dengan label kemasan bertuliskan "95CL Boneless Beef Product of Australia".
Produk didistribusikan via fasilitas di New York dan Pennsylvania, pengemasannya pada 2 September 2020. Menurut laporan FSIS, E coli O157:H7 yang memapar daging itu bisa memiliki efek mematikan bagi orang tertentu.
Siapapun yang sudah terlanjur membeli daging tersebut disarankan tidak mengonsumsinya. FSIS menginformasikan, kebanyakan orang yang mengonsumsi makanan yang tercemar E coli lazimnya pulih dalam waktu sepekan.
Efek sampingnya termasuk kram perut, diare berdarah, dan dehidrasi. Akan tetapi, dalam kasus tertentu pada anak di bawah usia lima tahun dan lansia, paparan E coli dapat menyebabkan sindrom uremik hemolitik (HUS).
Berdasarkan informasi Yayasan Ginjal Nasional Amerika Serikat, sindrom sejenis gagal ginjal itu punya gejala khas. Beberapa di antaranya adalah warna kulit memudar, sulit buang air kecil, dan tingkat energi berkurang.
FSIS mencatat bahwa mudah memar juga bisa menjadi gejala dari kondisi tersebut. Jika diri atau keluarga mengalami gejala-gejala itu, para ahli merekomendasikan untuk segera mencari perawatan medis.
Ini bukan produk daging pertama terkait kontaminasi E coli di AS pada 2021. Februari silam, FSIS menemukan pula kasus pada daging mentah produksi Greater Omaha Packing Co, tapi produk sudah tak beredar di pasaran.
Maret 2021, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) meluncurkan penyelidikan terhadap wabah E coli. Sumber makanan yang tidak diketahui kala itu menyebabkan 22 penyakit, 11 rawat inap, dan satu kematian.
Tidak ada makanan khusus yang kemudian diidentifikasi oleh badan tersebut sebagai penyebab wabah. Meskipun, CDC mengatakan secara resmi bahwa wabah telah usai, dikutip dari laman Best Life, Rabu (21/4).