Kamis 22 Apr 2021 13:06 WIB

Kiat Mengatur Pola Tidur Selama Ramadhan

Kekurangan tidur dapat memicu masalah seperti penurunan kewaspadaan.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat.
Foto: SIESTA
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas selama Ramadhan mungkin akan menjadi tantangan tersendiri. Alasannya, selama Ramadhan ummat Muslim dianjurkan untuk bangun lebih pagi dan melakukan sahur sebelum adzan subuh berkumandang.

Bila tak memiliki pengaturan pola tidur yang baik, bukan tidak mungkin seorang Muslim akan mengalami kekurangan tidur saat Ramadhan. Studi mengungkapkan bahwa kekurangan tidur dapat memicu masalah seperti penurunan kewaspadaan, peningkatan risiko cedera, dan gangguan suasana hati.

Baca Juga

Konsultan ilmu kedokteran tidurdari Burjeel Hospital di Abu Dhabi Dr Supriya Sundaram mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas dan kecukupan tidur ummat Muslim di kala Ramadhan. Salah satu di antaranya adalah dengan menjalani tidur siang.

Tidur siang yang cukup akan sangat membantu tubuh agar tetap berenergi saat puasa, khususnya bagi orang-orang yang harus berkendara cukup lama sebelum berbuka puasa. Akan tetapi, Dr Sundaram menganjurkan agar tidur siang tidak dilakukan terlalu lama atau melebihi 20-25 menit.

"Karena (bila lebih lama) seseorang bisa masuk ke dalam tahap tidur dalam dan banggun dengan perasaan yang lebih lelah," jelas Dr Sundaram, seperti dilansir Khaleej Times.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah tidur malam lebih cepat. Misalnya, tidur malam setelah menjalankan sholat tarawih. Pastikan lingkungan tempat tidur memiliki suasana yang gelap dan terhindar dari suara bising.

Baca juga : Pentingnya Doa Orang Berpuasa

Yang tak kalah penting untuk membantu menjaga kualitas tidur adalah pola makan. Konsumsi makanan tinggi kalori dan dalam jumlah banyak saat berbuka puasa akan membuat tubuh dan otak tetap aktif karena tubuh harus mencerna makanan tersebut lebih lama. Hindari pula makanan yang digoreng atau makanan pedas ketika berbuka puasa. Menjaga pola makan juga penting dilakukan ketika sahur.

Konsumsi kafein selama Ramadhan juga sebaiknya dibatasi agar tidak mengganggu tidur. Ganti kebiasaan minum minuman berkafein dengan air putih saja.

Menjalani puasa di masa pandemi juga menantang bagi banyak orang, khususnya pekerja dengan sistem shift dan pekerja di layanan gawat darurat. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan juga pengertian kepada mereka yang harus bekerja keras di masa ini.

"Perencanaan jadwal tidur yang hati-hati di sekitar jadwal kerja Anda akan memastikan Ramadhan yang sehat dan sukses," ujar Dr Sundaram.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement