REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyayangkan dugaan bocor dan diperjualbelikannya data BPJS Kesehatan secara daring. Untuk membicarakan masalah tersebut, Komisi IX dalam waktu dekat akan menggelar rapat dengan BPJS Kesehatan.
"Sudah ada penjadwalannya jadi di jadwal rapat kita dengan mitra kerja minggu ini sudah ada. Kita sudah panggil mereka untuk menjelaskan dan saya kira itu isu serius di Komisi IX," ujar Saleh di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (21/5).
Pihak BPJS Kesehatan harus dapat menjelaskan dugaan bocornya lebih dari 200 juta data warga negara Indonesia. Apalagi dalam rapat sebelumnya, BPJS Kesehatan mengklaim telah memiliki sistem pendataan yang baik.
"Sistem komputerisasi yang mereka miliki itu adalah sistem komputerisasi yang sangat aman. Sehingga data yang ada di dalam itu mestinya terpelihara dengan benar tidak bocor keluar," ujar Saleh.
Nantinya, Komisi IX akan menanyakan dugaan penyebab bocornya data peserta BPJS Kesehatan. Sebab data tersebut dapat digunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.
"Kenapa ini penting ditanya karena data peserta BPJS itu kan sudah hampir 210 juta warga negara kita yang terdaftar di situ. Kalau semuanya bocor datanya ke orang kan waduh bahaya," ujar Saleh.
Sebelumnya muncul dugaan adanya 279 juta data penduduk Indonesia yang diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei. Ratusan data tersebut dijual oleh seorang anggota forum dengan akun "Kotz". Dalam keterangannya, Kotz mengatakan, data tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji.
Data tersebut termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal dunia. Dari data 279 juta orang tersebut, 20 juta di antaranya disebut memuat foto pribadi. Penjual juga menyertakan tiga tautan berisi sampel data yang bisa diunduh secara gratis.