REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena gerhana bulan total yang akan berlangsung Rabu (26/5) petang ini akan sangat sayang untuk dilewatkan. Bagi pecinta fotografi, fenomena astronomi ini dapat digunakan untuk mengasah kemampuan fotografi.
Apalagi durasi gerhana kali ini cukup lama, dengan durasi parsialitas selama 3 jam 8 menit dan 12 detik. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB. Gerhana kali ini dapat disaksikan ketika bulan terbit dari arah timur-tenggara.
Redaktur foto Republika, Yogi Ardhi menjelaskan beberapa tips untuk mengambil foto gerhana bulan total. Berikut tipsnya:
1. Siapkan memori yang besar dan baterai ponsel atau kamera yang penuh
2. Cari posisi terbit gerhana bulan total
Stellarium Mobile dapat digunakan untuk melihat peta langit dan memastikan lokasi pergerakan gerhana dari fase pertama hingga fase terakhir. Jika tidak menggunakan aplikasi tersebut, bisa langsung mengarahkan kamera ke arah timur, posisi dimana gerhana bulan akan muncul.
3. Stabilkan kamera atau ponsel
Letakkan kamera atau ponsel di tempat yang stabil, bisa menggunakan tripod, tongsis sebagai monopod atau benda apapun yang stabil.
4. Optimalkan zoom sesuai resolusi kamera
Untuk dapat mengambil foto gerhana bulan yang besar melalui ponsel, diperlukan setidaknya ponsel dengan kamera minimal 108 megapiksel. Dengan resolusi sebesar itu, mode zoom bisa dioptimalkan.
Namun perlu diingat bahwa zoom yang terlalu besar pada kamera dengan resolusi kecil akan membuat pecah gambar.
"Amat susah memotret bulan dengan ponsel, minimal 108 megapiksel untuk dapat foto bulan besar," ujar Yogi.
Foto dengan kamera dengan resolusi tinggi dan lensa telephoto untuk smartphone tentunya akan membantu untuk mendapatkan hasil foto yang lebih bagus.
5. Gunakan ISO tinggi
Dalam mode manual, gunakan ISO tinggi, kemudian fokuskan ke bagian bulan saja agar terangnya bulan dapat terlihat maksimal.
6. Gunakan foreground atau komponen di depan objek
Foto gerhana bulan dengan hanya bulan saja menurut Yogi bisa terlihat membosankan. Untuk itu, foreground bisa ditambahkan agar foto menjadi semakin hidup.
Misalnya, foto gerhana bulan total yang tertutup awan di sore hari. Untuk di daerah perkotaan, gedung-gedung bertingkat bisa menjadi foreground atau komponen di depan bulan. Daerah pedesaan atau pegunungan bisa menggunakan pohon-pohon sebagai foreground.
Menurut Yogi, gerhana bulan total kali ini bisa terpotret dengan foreground yang menarik karena kemunculannya yang dimulai sejak petang.
"Karena gerhana bulan masih sore ketika bulan masih di ufuk timur, foregroundnya bisa lebih bagus. Beda dari tahun-tahun sebelumnya yang munculnya sudah malam." kata Yogi.
Terakhir, ia mengingatkan agar jangan lupa untuk foto sebanyak-banyaknya dan juga merekam video pergerakan fenomena langka ini. Selamat mencoba!