Sejauh ini, varian Delta telah ditemukan di lebih dari 60 negara. Di Inggris, varian Delta menyebabkan kasus Covid-19 dengan pasien yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit lebih banyak dibanding sebelumnya.
Beberapa ahli menduga bahwa vaksin Covid-19 tidak efektif terhadap varian Delta, sehingga menimbulkan risiko lebih tinggi. Pemerintah India mengadakan studi panel untuk varian ini dan mengatakan dibutuhkan lebih banyak penelitian ilmiah untuk menganalisis apakah presentasi klinis yang lebih baru ini terkait dengan B.1.617 atau tidak.
“Tahun lalu, kami pikir kami telah belajar tentang musuh baru kami, tetapi itu berubah," ujar Abdul Ghafur, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Apollo di Chennai, India, dilansir India Today, Rabu (9/6).
Dokter dan sejumlah ilmuwan juga berpendapat bahwa peningkatan pasien rawat inap di rumah sakit juga disebabkan oleh penggumpalan darah yang dipicu varian Delta di dada orang yang terinfeksi tanpa riwayat masalah terkait koagulasi sebelumnya. Selain itu, gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah di usus menyebabkan pasien rentan mengalami sakit perut.
"Saya melihat tiga hingga empat kasus sepanjang tahun lalu dan sekarang menjadi satu pasien dalam sepekan. Kami menduga itu mungkin karena varian virus baru,” jelas Ganesh Manudhane, seorang ahli jantung yang berbasis di Mumbai.
Tak hanya itu, para ahli kesehatan juga memiliki kekhawatiran varian Delta dapat menyerang anak-anak. Selama gelombang kedua wabah Covid-19 di India, dokter mengatakan sering menyaksikan lebih banyak kasus penularan dalam rumah tangga, dibanding penularan individu yang lebih umum tahun lalu.