REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi hari seringkali dianggap sebagai waktu yang ideal untuk buang air besar (BAB). Beberapa upaya dapat membantu memperlancar pergerakan usus dan BAB di pagi hari.
Ahli gastroenterologi Peyton Berookim MD mengatakan pada dasarnya BAB memang tak harus dilakukan di pagi hari. Akan tetapi, banyak orang disibukkan dengan berbagai kegiatan sepanjang hari sehingga BAB akan terasa lebih nyaman bila dilakukan di pagi hari di rumah sebelum mulai beraktivitas.
Dr Berookim menambahkan, setiap orang memiliki frekuensi BAB yang berbeda. Sebagian orang mungkin BAB lebih dari sekali dalam sehari, ada pula yang BAB dua hari sekali.
"Dan itu normal, selama BAB Anda lembut, tidak tegang, dan tuntas," pungkas Dr Berookim, seperti dilansir Well and Good, Selasa (13/7).
BAB bisa dikatakan tidak normal bila frekuensinya terlalu sering atau terlalu jarang. BAB juga dapat dikategorikan tidak normal bila seseorang harus mengejan dengan keras untuk mengeluarkan feses.
Dr Berookim mengatakan ada tujuh hal yang dapat dilakukan untuk memperlancar BAB di pagi hari. Berikut ini adalah ketujuh hal tersebut.
Minum Air Rutin
Hidrasi yang baik sangat penting dalam meregulasi pergerakan usus. Individu yang dehidrasi cenderung akan mengalami sembelit atau konstipasi.
Selain itu, serat juga memerlukan air agar bisa dicerna dengan baik. Mengonsumsi banyak serat tanpa disertai asupan air yang cukup tetap dapat menyebabkan sembelit.
Minum air putih sebelum atau setelah makan lebih direkomendasikan dibandingkan bersamaan dengan saat makan. Penting juga untuk membagi waktu minum air putih secara merata sepanjang hari.
Serat, Probiotik, dan Lemak Sehat
Asupan serat merupakan komponen penting untuk menunjang BAB yang sehat. Serat membantu memadatkan kotoran, mencegah terjadinya diare, serta memperlancar pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit.
Upayakan untuk mengonsumsi sekitar 25-28 gram serat per hari. Beberapa contoh makanan tinggi serat adalah oat, lentil, flaxseed, dan biji chia.
Penting juga untuk mendapatkan asupan lemak sehat yang cukup. Asupan lemak sehat dapat membantu membentuk kotoran dan menunjang penyerapan vitamin A. Vitamin A diketahui dapat membantu menjaga lapisan mukosa di usus dan mencegah inflamasi.
Hal lain yang disarankan adalah mengonsumsi makanan fermentasi seperti tempe, yogurt, atau kimchi. Asupan makanan fermentasi dapat membantu memelihara kesehatan mikrobioma di usus.