Ahad 18 Jul 2021 12:46 WIB

Mahasiswa UB Rancang Bangun Pertanian Cerdas Berteknologi

Penggunaan teknologi dalam budidaya tanaman di Indonesia masih tergolong minim.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
tiga mahasiswa  Teknik Elektro (FT) dan Bioteknologi (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan sebuah solusi bernama STRATO.
Foto: istimewa
tiga mahasiswa Teknik Elektro (FT) dan Bioteknologi (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan sebuah solusi bernama STRATO.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Selama ini pertanian dikenal sebagai sektor yang fundamental dalam meningkatkan perekonomian nasional serta keberlangsungan hidup masyarakat. Produksi hasil pertanian yang berasal dari komoditas hortikultura mengalami pertumbuhan sebesar 7,85 persen pada 2020.

Melihat pertumbuhan penduduk di dunia yang terus meningkat pada setiap tahunnya, maka kebutuhan pangan hortikultura juga akan mengalami hal serupa. Situasi ini menjadikan peluang sektor pertanian lebih luas. Bahkan, dapat memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian di Indonesia. 

Di sisi lain, pengelolaan pertanian hortikultura di Indonesia masih bersifat tradisional. Penggunaan teknologi dalam budidaya tanaman di Indonesia masih tergolong minim. Kemudian lahan pertanian setiap tahunnya juga terus mengalami ketidakstabilan. 

Berdasarkan situasi tersebut, tiga mahasiswa  Teknik Elektro (FT) dan Bioteknologi (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan sebuah solusi bernama STRATO. Solusi ini tidak hanya dapat menyelesaikan permasalahan defisit lahan tani. "Tetapi juga dapat menjadi inovasi teknologi masa depan," ucap Ketua Tim M Dilan Linova, Sabtu (17/7).

Dilan bersama M Romadhani Prabowo, dan Salwana Nabilah menawarkan solusi inovatif bernama STRATO. Ini menjadi rancang bangun pertanian cerdas untuk meningkatkan efisiensi budidaya pada komoditas hortikultura. Kemudian juga terintegrasi dengan robot dan berbasis Internet of Things (IoT). 

Menurut Dilan, STRATO memperkenalkan konsep perkebunan futuristik dengan sistem terintegrasi. Sistem ini dapat meningkatkan efisiensi pertanian baik dari segi pengembangan teknologi hingga peningkatan kualitas produk hasil pertanian.

Lebih detail, STRATO menerapkan konsep perkebunan aeroponik vertikal. Kemudian didesain dengan rak tanaman yang disebut plant garden dan dilengkapi dengan beberapa sensor seperti TDS, sensor Ph dan kamera webcam. "Ini untuk melakukan monitoring tanaman secara real-time dan mengetahui kondisi pertumbuhan dan ukuran tanaman secara presisi," ungkapnya.

STRATO juga dilengkapi dengan ruang central controller yang berfungsi sebagai tempat boks electronik. Tempat ini berisikan komponen mikrokontroler untuk mengeksekusi kontrol otomatis secara langsung pada rak tanaman. Alat ini telah memiliki sistem mobilisasi tanaman otomatis yang disebut sebagai robot distributor. Bagian ini terdiri atas elevator dan robot pengantar. 

Sementara untuk pencahayaan pada STRATO, menggunakan LED RGB. Aspek tersebut telah diprogram agar bisa menyesuaikan panjang gelombang cahaya dan periode pertumbuhan tanaman. Selanjutnya, pemberian nutrisi tanaman otomatis pada STRATO menggunakan mist maker. Hal ini nantinya akan menghasilkan partikel air sangat kecil sehingga lebih mudah untuk dapat diserap oleh akar. "Dan juga batang tanaman yang dibudidaya," jelasnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement