REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan SpaceX, Elon Musk, menegaskan kepercayaan dirinya menyoal proyek pendarat bulan Starship untuk NASA. Dalam sebuah pertanyaan dari akun @artemis360_moon menyoal apakah Starship bisa mendaratkan manusia di bulan pada 2024, Musk menjawab, hal itu dimungkinkan terealisasi lebih cepat, sebelum 2024.
Kepercayaan diri Musk menyoal proyek Starship itu muncul, menyusul keluhan dari organisasi ruang angkasa Blue Origin garapan bos Amazon Jeff Bezos, menyoal kontrak yang hanya ada satu dan diberikan kepada SpaceX. Blue Origin menegaskan, SpaceX menerima perlakuan istimewa dari NASA.
"Kami sangat prihatin dengan kurangnya ulasan kesiapan penerbangan dalam proposal SpaceX. Pendekatan kompleks SpaceX membutuhkan 16 peluncuran berturut-turut dengan hanya tiga tinjauan kesiapan penerbangan total, bukan satu untuk setiap peluncuran yang konsisten dengan praktik industri umum," tulis Blue Origin dikutip Fox Business, Ahad (15/8).
Padahal, lanjut mereka, kesiapan penerbangan sangat penting untuk bisa digunakan kembali dalam beberapa peluncuran ke depannya, selain dari faktor utama, keselamatan.
Menanggapi hal itu, Musk menampiknya. Dia mengatakan, muatan kapal luar angkasa miliknya ke orbit adalah 150 ton, sehingga, tanpa flap dan pelindung panas, Starship sudah jauh lebih ringan. Tak hanya itu, kaki pendaratan bulan juga disebutnya tidak bertambah lebih banyak.
Berdasarkan situs USASpending.gov federal, yang mendokumentasikan pengeluaran pemerintah, disebutkan jika pemerintah Amerika Serikat, menggelontorkan dana sebanyak USD 439,6 juta ke SpaceX hingga kini. Jumlah itu, merupakan bagian dari apa yang dianggap sebagai proyek USD 3 miliar.
Jumlah tersebut, juga termasuk dana pada 30 Juli lalu yang dikeluarkan oleh NASA. Diketahui, mereka telah membayar sekitar USD 300 juta kepada SpaceX untuk keperluan Starship.