REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- UMMTalks mencoba mengangkat tema “Petani Muda Jawab Tantangan Presiden” dalam diskusinya. Program ini menghadirkan Dosen Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Wahono dan Pendiri Everfresh Indoagro, Dimas Agung Mahendra.
Mengawali program, Wahono menjelaskan, saat ini petani telah berusia sekitar 45 tahun ke atas. Selama 15 tahun ke depan, mereka akan mencapai usia 60 tahun. "Kebanyakan dari mereka juga tidak memiliki pengganti karena kurangnya minat anak muda," kata Wahono dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (24/8) lalu.
Menurut Wahono, ada beberapa faktor yang menyebabkan pertanian kurang diminati anak muda. Salah satunya terkait munculnya persepsi bahwa petani itu pekerjaan tradisional. Dari segi ekonomi, banyak orang menganggap petani sebagai pekerjaan yang kurang menguntungkan.
Melihat situasi tersebut, Wahyono berpendapat, motivasi bisa menjadi langkah kecil untuk mengajak para pemuda tertarik pada pertanian. Mengenyam pendidikan di bidang pertanian dan menjadi petani dapat mengantarkan pada surga dan kaya di dunia. Jika diolah dengan baik, pertanian bisa memberikan keuntungan yang besar.
Selain itu, jika menanam dengan niat sedekah dan doa, hasil pertanian tersebut juga akan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, dapat memberikan pundi-pundi pahala nantinya. “Jadi petani adalah salah satu cara sukses dunia dan akhirat. Mendapat keuntungan yang besar sekaligus pahala yang berlimpah saat bertani,” jelasnya.
Sementara itu, Pendiri Everfresh Indoagro, Dimas Agung Mahendra menyebutkan beberapa alasan anak muda tidak ingin menjadi petani. Satu di antaranya mengenai risiko besar yang mengintai saat masa panen tiba. Di samping itu, para kebanyakan petani masih bergantung pada pengepul sehingga memunculkan ketakutan hasil panen yang sulit untuk terjual.
Melihat akan hal itu, Alumnus Agribisnis UMM itu berinisiatif mendirikan Everfresh Indoagro. Usaha tersebut muncul berangkat dari kurangnya pasar yang khusus menyediakan sayuran. Sebab itu, ia bertekad membangun market/ sayuran sehingga para petani tidak bingung menjual hasil panennya.
Dimas berharap langkah kecilnya bersama Everfresh Indoagro bisa memicu anak-anak muda untuk berkecimpung di dunia pertanian. "Hingga nantinya dapat menggantikan generasi sebelumnya dalam mengembangkan pertanian ke arah yang lebih baik,” kata dia menegaskan.