REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) mendampingi Zivar.IoT, salah satu tim perwakilan dari Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang lolos babak penyisihan YESIST12. Ravi Zulfikar, mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Program Studi (Prodi) Informatika sebagai pemilik karya Zivar.IoT, berhasil masuk babak penyisihan IEEE YESIST12 Innovation Challenge Call for Projects for Preliminary Round.
Ravi menjelaskan, karya inovasi yang mengantarkan ia ke babak penyisihan IEEE YESIST12 ini, diberi nama Zivar.IoT yang merupakan Temperature and Humidity Detection System using Raspberry PI.
“Fungsi dari perangkat ini adalah untuk mendeteksi suhu dan kelembaban di suatu ruangan secara real time dan dapat dilihat melalui komputer atau perangkat mobile. Alat ini dapat membantu sebuah infrastruktur di ruang server untuk memonitor suhu ruangan,” jelas Ravi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/9).
Sebab, menurutnya, jika terjadi kenaikan suhu secara tiba-tiba, petugas bisa langsung mengantisipasi apa yang termasuk dalam kategori prediksi bencana dan manajemen risiko.
“Dengan Zivar.IoT, kenaikan suhu dalam ruang server dapat terkendali dan mudah dipantau, jika memang terjadi kenaikan suhu secara tiba-tiba,” katanya.
Sementara itu, sebelum oral presentation dimulai, Karlisa Priandana selaku Deputy Secretary IEEE Indonesia Section, memberikan sambutan dalam bahasa Inggris. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui karya inovasinya.
“Pada kesempatan ini, mahasiswa dapat mempresentasikan ide-ide inovatifnya dan akan dinilai oleh juri,” ungkap Karlisa pada sambutanya, Sabtu (28/8).
Ummu Radiyah selaku mentor Zivar team, sekaligus kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) mengatakan, Zivar.IoT memperoleh urutan oral presentation keempat dari top 6 YESIST12 dengan total nilai 78 poin.
“Oral presentation dimulai dengan 15 menit pertama mempresentasikan abstrak karya dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disampaikan oleh para juri. Pada saat penjurian, salah satu juri tak hanya bertanya, namun juga memberikan saran dan masukan kepada Zivar team untuk memanfaatkan teknologi IoT agar dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti di bidang pertanian, dan bidang lainnya serta menambah sensor tidak hanya 1 sensor saja,” papar Ummu.
Ia mengaku bangga pada tim Zivar, karena Ravi bersama tim telah berhasil mempresentasikan karya terbaiknya dengan cukup baik dan mampu menjawab pertanyaan dewan juri dengan cukup cerdas dan cakap.
“Saya bangga dan senang sekali Ravi dan tim bersama dengan karyanya Zivar.IoT, sampai di tahap ini. Apalagi Ravi dapat menjawab pertanyaan dari juri. Semoga semangat Ravi ini dapat dicontoh oleh teman-teman dan adik-adik angkatannya di Univeritas Nusa Mandiri (UNM) dan dapat mengikuti event-event international seperti ini kedepannya,” harapnya.
Sementara ditemui terpisah, Dr Dwiza Riana selaku rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) juga turut menyatakan kebahagiaannya, atas prestasi Ravi dan tim, yang telah berhasil mempresentasikan karya inovatifnya di tingkat internasional.
“Alhamdulilah, semoga upaya ini mendapat hasil terbaik. Saya turut bangga atas karya yang sudah dipresentasikan Ravi bersama tim," ujar Dwiza melalui pesan whatsapp, Kamis (2/9).
Selanjutnya, ia berpesan agar tahun depan target mengirim tim lebih banyak lagi dan selama satu tahun ini dapat membina karya-karya mahasiswa dengan baik.
“Sebab, pengalaman dan ilmu yang diperoleh pada event ini dapat diterapkan pada karya mahasiswa yang belum lolos sehingga dapat disempurnakan kembali,” ujarnya.