Ahad 12 Sep 2021 16:55 WIB

Murid Sekolah di Jerman Berburu Sampah Plastik di Sungai

Murid sekolah semakin sadar ancaman sampah plastik dan ikut menyelamatkan lingkungan.

Red: Dwi Murdaningsih
Sampah plastik. ilustrasi
Foto:

  

Mencari asal sampah plastik

Prancis juga punya proyek yang bertujuan melacak sampah. Namanya “Plastic Origins” atau asal plastik. Proyek ini bahkan menggunakan inteligensia buatan dan sebuah aplikasi. 

“Kami ingin menggerakkan sebanyak mungkin relawan dan warga karena kami bisa ke sungai kemudian mengumpulkan data sambil mendayung kayak atau berjalan di sepanjang tepian sungai,” ungkap Antoine Bruge, pakar polusi plastik dari Surfrider Foundation Europe.

“Dengan menggunakan data serta rekaman video, kita nantinya bisa menganalisa video, mendeteksi sampah dan menggunakan data untuk membuat peta polusi sampah di sungai.” 

Tujuan Plastic Origins adalah untuk mengusahakan peraturan lebih ketat terhadap sampah plastik, dan pembatasan bagi jumlah maksimum plastik di sungai-sungai Eropa. Peta sampah ditujukan untuk mengidentifikasi kawasan yang paling terpolusi. 

“Kami tahu, sebagian besar polusi yang kami temukan di laut diangkut oleh sungai. Tapi saat ini, kami tidak tahu, sungai mana yang paling terpolusi,” tutur Antoine Brugge

Mikroplastik masalah lebih besar lagi

Tapi aplikasi tidak bisa melacak mikroplastik. Di Jerman saja, 4 kilogram mikroplastik mendarat di alam setiap tahunnya. Sumber sampah utama adalah partikel dari ban kendaraan bermotor, sampah industri dan sampah rumah tangga. Sangat sulit bagi instalasi pembersihan air untuk menyaring semua partikel kecil itu. 

 

Para bajak laut plastik sepakat, masih banyak langkah yang harus diambil untuk memerangi polusi plastik. Hanya dalam dua jam di lokasi yang indah ini, mereka sudah menemukan lebih banyak sampah daripada yang bisa mereka angkat. 

 

sumber: https://www.dw.com/id/bajak-laut-pemburu-sampah-plastik-di-sungai/a-58862141

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement