REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan, generasi muda yang berkualitas tinggi memiliki peran penting sebagai game changer atau pengubah permainan guna mendorong aktivitas kewirausahaan dan mempercepat penciptaan lapangan kerja. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan transformasi ekonomi juga dilakukan demi mendorong aktivitas kewirausahaan.
Saat ini, rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yakni sebesar 3,47 persen yang didominasi oleh pelaku usaha di usia 25 sampai 34 tahun. Menurutnya, kemampuan adaptasi yang tinggi, kompetitif, berjiwa entrepreneur, dan berkarakter merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh generasi muda saat ini.
Diharapkan, mereka dapat memanfaatkan talenta digital-nya, sehingga tak hanya berperan sebagai pencari kerja (job seeker), namun dapat menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator). “Saya berharap adik-adik mahasiswa bisa termotivasi karena sekarang kesempatannya terbuka sangat luas dan Indonesia adalah digital market yang paling besar di Asean,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan Kuliah Umum dengan topik 'Membangun Generasi Muda yang Kompetitif, Entrepreneur, dan Berkarakter untuk Indonesia Berkemajuan' pada kegiatan Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Tangerang Selatan, Rabu (15/9).
Di hadapan 3.000 mahasiswa baru (Maba), Airlangga menyampaikan, dalam kurun waktu 15 tahun ke depan, Indonesia diperkirakan butuh Sumber Daya Manusia (SDM) digital sebanyak 9 juta orang. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan pula akan memberikan kontribusi sebanyak Rp 4.434 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2030.
Pemanfaatan talenta digital inilah yang akan berperan sebagai akselerator bagi wirausaha. Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk civitas akademika dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan.
Maka, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang juga menekankan peran penting lembaga inkubator dalam mendorong pengembangan dan pertumbuhan wirausaha. “Saya juga berharap perguruan tinggi dapat berkontribusi menjadi inkubator bisnis baru yang mampu mencetak wirausahawan baru yang berkualitas,” tuturnya.
Pemerintah pun memberikan dukungan pengembangan talenta digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Ketiga program ini akan membantu pengembangan keterampilan digital dari level basic hingga advance. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM.
Pada kesempatan sama, Menko Airlangga juga meresmikan Gedung Pusat Inkubasi Bisnis Kewirausahaan UMJ dan menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat antara Kemenko Perekonomian dengan UMJ.
“Saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan kegiatan PKKMB Universitas Muhammadiyah Jakarta. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan semangat mahasiswa serta membantu menghasilkan pemikiran-pemikiran baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” tutur Airlangga.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Ma'mun Murod dalam sambutannya antara lain menyatakan, mulai hari ini para siswa telah menjadi mahasiswa. Mahasiswa mampu berfikir rasional, mampu memecahkan segala masalah secara logis dan tidak mengambil tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Mahasiswa juga harus kritis dalam menanggapi berbagai fenomena yang muncul, mempertanyakannya sampai sejauh mana kredibilitas suatu hal. "Bahkan dia harus mampu membuktikan kredibilitas suatu hal secara logis,"katanya.
Mahasiswa lebih dituntut untuk berkontribusi dalam kehidupan masyarakat. Kontribusi merupakan bentuk nyata dari tanggungjawab serta kesadaran bagi mahasiswa untuk menciptakan kehidupan kolektif yang lebih baik. Mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial. Mahasiswa perlu mengendalikan ego dengan baik agar mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa diterima dengan baik oleh orang sekitar. Kemampuan adaptasi sosial ini akan sangat membantu kehidupan mahasiswa, terutama saat bekerja sama di dalam organisasi, terlebih lagi saat memasuki dunia kerja.
Turut hadir dalam acara itu di antaranya Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, Tim Ahli Kemenko Perekonomian Franky Sibarani, dan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. Tak ketinggalan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Rektor UMJ Ma’mun Murod, jajaran Pengurus Pusat Muhammadiyah, dan segenap civitas akademika UMJ serta Direksi dari PT Jamkrindo, PT Askrindo, PT Pegadaian, serta PT Indofood.