REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi mendukungrencana pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ultramikro-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM."Saya tentu sangat mendukung ini karena tujuannya menghimpun potensi ultramikro yang sangat besar di Indonesia," katanyadi Jakarta, Rabu.Hal itu dikatakannya saat Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Kementerian BUMN di Kompleks ParlemenJakarta, Rabu.Intan menilai sudah saatnya para pelaku usaha ultramikro dibantu sehingga diharapkan holdingultramikrobisa menyasar lapisan bawah yang selama ini tidak terfasilitasi perbankan.Menurut dia, dari data yang ada saat ini, usaha ultramikro belum banyak terbantu karena para pelaku usaha meminjam dana dari rentenir, pinjaman daring, dan sebagainya."Mayoritas rakyat kita adalah pelaku usaha dengan modal sangat kecil atau bahkan tanpa modal serta sulit mendapatkan akses lembaga keuangan formal, ini pekerjaan rumah yang besar bagi kita," ujarnya.Dia menjelaskandari data yang ada, 46 juta pelaku usaha ultramikro masih membutuhkan dana tambahan.Jumlah tersebut, menurut dia, dengan rincian hanya 20 juta yang dapat dilayani lembaga keuangan formal, 12 juta dilayani rentenir dan keluarga atau kerabat, serta 14 juta lainnya tidak mendapatkan akses pendanaan.Terkait dengan rencana pembentukan holdingultramikro, Intan menekankan, agar sinergi tiga BUMN yang tergabung dalam holdingultramikrobisa lebih fleksibel untuk bisa diakses pelaku usaha ultramikro."Langkah itu agar dapat membantu usaha rakyat kecil, apalagi banyak yang usahanya jatuh di saat pandemi COVID-19," katanya.Dia berharap, bantuan tersebut lebih fleksibel misalnya akses kredit karena pada umumnya pelaku ultramikro dianggap tidak "bankable" untuk prosedur pendanaan formal.Selain itu, menurut dia, suku bunga kredit harus rendah bagi pelaku ultramikro sehingga terjangkau."Dengan jaringan BRI yang sudah ada sampai ke desa dan kampung, diharapkan dapat menjangkau usaha kecil secara luas," katanya.