Rabu 29 Sep 2021 13:50 WIB

Waspadai Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Kental Manis

51,3 persen dari komposisi satu sachet kental manis adalah gula.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Susu Kental Manis Tambahan untuk Beragam Kreasi Camilan.
Foto: isitmewa
Susu Kental Manis Tambahan untuk Beragam Kreasi Camilan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Mahmud Aditya Rifqi mengingatkan, kandungan gula pada Susu Kental Manis (SKM) sangat tinggi dengan presentase di atas 50 persen. Tingginya kandungan gula tersebut berfungsi sebagai pengental dan pengawet untuk mencegah kerusakan produk. Mahmud mencontohkan pada salah satu merk SKM dengan takaran saji 37 gram, kandungan gulanya adalah 19 gram.

Catatan tersebut, lanjut Mahmud, menunjukkan bahwa 51,3 persen dari komposisi satu sachet SKM didominasi gula. Padahal, kata Mahmud, anjuran konsumsi gula maksimal adalah 10 persen dari total energi. Jika dirinci, untuk dewasa sekitar 50 gram per hari dan anak-anak 30-35 gram per hari.

 

“Artinya, ketika minum 1 takar saji SKM sachet, kita sudah mengonsumsi 19/50 atau sama dengan 38 persen dari anjuran konsumsi gula harian orang dewasa. Sementara untuk anak-anak, konsumsi 1 sachet bahkan sudah mencukupi lebih dari 50 persen rekomendasi konsumsi harian,” ujarnya.

 

Mahmud memperbolehkan SKM dikonsumsi sebagai topping atau campuran dalam makanan serta minuman. Namun, kata dia, SKM tidak disarankan untuk diseduh dan diminum sebagai hidangan tunggal. Mahmud juga mengingatkan kepada konsumen untuk tidak menjadikan SKM sebagai satu-satunya sumber gizi, tidak memberikannya kepada bayi hingga usia 12 bulan, dan tidak mengonsumsinya sebagai pengganti ASI.

 

“Kita tidak bisa menjadikan SKM sebagai susu pertumbuhan bagi anak,” ujarya.

 

Mahmud mengatakan, mengkonsumsi SKM berlebihan setiap harinya, bisa menimbulkan efek samping berupa overweight dan obesitas, kerusakan gigi, serta penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan penyakit lainnya. Intinya, kata Mahmud, jika ingin mengonsumsi susu sebagai sumber protein dan pertumbuhan, perlu memperhatikan kadar protein, lemak, kalsium, gula, dan zat gizi lainnya.

 

"Sebagai konsumen mari kita belajar untuk arif dalam memilih dan memilah produk yang akan dikonsumsi,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement