Kamis 21 Oct 2021 00:16 WIB

NASA Buat Teleskop Baru untuk Amati Evolusi Galaksi

Teleskop COSI akan diluncurkan pada 2025.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar pusat Galaksi Bima Sakti yang diambil dari instrumen HAWK-I.
Foto: esa
Gambar pusat Galaksi Bima Sakti yang diambil dari instrumen HAWK-I.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tengah mengembangkan teleskop ruang angkasa yang bisa mengamati evolusi galaksi Bima Sakti. Teleskop tersebut akan diluncurkan tahun 2025 nanti.

Teleskop yang disebut Compton Spectrometer and Imager (COSI) adalah teleskop sinar gamma yang akan mengamati pembentukan unsur kimia di Bima Sakti. Selain itu, para ilmuwan bisa mempelajari kelahiran dan kematian bintang.

Baca Juga

Untuk menemukan unsur kimia ini, COSI akan melihat sinar gamma yang berasal dari ledakan bintang masif. Ini akan membantu untuk membuat peta unsur kimia yang dilepaskan dari ledakan dan tempat bintang terbentuk di seluruh Bima Sakti.

“Selama lebih dari 60 tahun, NASA telah memberikan peluang untuk misi inventif,” kata Administrator Asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA Thomas Zurbuchen dalam sebuah pernyataan.

Zurbuchen menyebut COSI akan menjawab pertanyaan tentang asal usul unsur kimia di galaksi Bima Sakti, bahan yang sangat penting untuk pembentukan Bumi. Tak hanya menelusuri misteri pembentukan Bumi, teleskop juga akan mengeksplorasi asal mula positron, partikel subatom yang memiliki muatan positif dan massa yang sebanding dengan elektron.

Sebagian besar positron ditemukan di luar angkasa yang dikenal sebagai anti elektron. Selama beberapa dekade terakhir, teknologi di balik teleskop COSI telah dikembangkan. Inisiatif COSI berasal dari salah satu dari 18 proposal yang diajukan ke Program Penjelajah Astrofisika NASA pada 2019. Sekarang, teleskop telah dipilih untuk pengembangan lebih lanjut. Misi ini diperkirakan menelan biaya 145 juta dolar Amerika, belum termasuk peluncuran.

Dilansir CNN, Rabu (20/10), proyek COSI bukan proyek pertama NASA yang menyandang nama “Compton.” Compton Gamma Ray Observatory yang diluncurkan pada tahun 1991 adalah salah satu dari empat observatorium besar yang dirancang untuk menjelajahi langit melalui panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Observatorium besar lainnya yang masih beroperasi termasuk Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Observatorium Sinar-X Chandra. Compton dinonaktifkan pada tahun 2000, ketika salah satu giroskopnya gagal. Sementara itu, Teleskop Luar Angkasa Spitzer pensiun pada tahun 2020.

Dalam dekade terakhir telah menjadi waktu yang padat untuk beragam peluncuran misi. Teleskop Luar Angkasa James Webb dijadwalkan untuk diluncurkan pada bulan Desember yang diikuti oleh Teleskop Nancy Grace Roman pada pertengahan 2020-an dan Compton pada tahun 2025.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement