REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Badan Antariksa Amerika (NASA) menargetkan awal tahun depan untuk peluncuran perdana megaroket Space Launch System. Roket ini merupakan bagian dari rencana peluncuran misi Artemis 1.
Pada Jumat (22/10), Pejabat NASA mengatakan roket bulan raksasa, yang pertama sejak program Apollo, terlambat berbulan-bulan. Roket untuk misi ke Bulan ini awalnya dijadwalkan diluncurkan pada November tetapi berpotensi diluncurkan 12 Februari 2022 jika berjalan dengan baik. Saat itulah jendela peluncuran pertama terbuka untuk misi Artemis 1 yang tidak berawak di sekitar Bulan.
Space Launch System (SLS) adalah roket yang dikembangkan NASA untuk membawa astronaut ke Bulan, Mars dan tujuan jauh lainnya sebagai bagian dari program Artemis. Program ini bertujuan mengirim astronaut kembali ke bulan pada awal 2024 untuk mendirikan sebuah kehadiran manusia jangka panjang dan berkelanjutan di Bumi dan sekitar tetangga terdekat Bumi.
Dilansir dari Space, Ahad (24/10), misi ini terdiri dari dua komponen utama yakni roket SLS dan kapsul kru Orion. Pada Rabu (20/10), para insinyur menumpuk kapsul awak di atas peluncur mega setinggi 322 kaki (98,14 meter) di dalam High Bay 3 dari Vehicle Assembly Building (VAB) yang bersejarah di Kennedy Space Center di Florida. Penumpukan tersebut menandai selesainya tonggak utama bagi agensi dan hitungan mundurnya untuk diluncurkan.
Bersama-sama, keduanya akan menerbangkan misi pertama dalam program bulan Artemis NASA, sebagai bagian dari penerbangan tanpa awak di sekitar bulan yang ditargetkan untuk diluncurkan awal tahun depan. Penerbangan, yang disebut Artemis 1, diperkirakan akan diluncurkan pada 12 Februari.
“Menyelesaikan penumpukan adalah tonggak yang sangat penting,” Mike Sarafin, menajer program Artemis 1 NASA mengatakan dalam jumpa pers Jumat (22/10) untuk membahas kemajuan program.
“Ini menunjukkan bahwa kita berada di rumah menuju misi,”ujarnya.
Selama pengarahan yang sama, Tom Whitmeyer, wakil administrator asosiasi untuk pengembangan sistem eksplorasi di Markas Besar NASA, mengatakan kepada wartawan bahwa roket dan kapsul awak yang sekarang ditumpuk akan diluncurkan ke Launch Pad 39B mereka pada akhir Desember untuk pengujian, diikuti dengan latihan pengisian bahan bakar yang diketahui sebagai gladi resik di awal Januari.
"Artemis 1 adalah langkah pertama untuk mendaratkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di bulan. Ini pencapaian yang sangat penting bagi negara ini dan kami senang dengan kemajuan misi sejauh ini,” tambah Whitmeyer.