Kamis 28 Oct 2021 10:11 WIB

Kemendikbud Ingatkan UNS Harusnya tak Izinkan Kegiatan Menwa

SE Dirjen Dikti belum izinkan ada kegiatan unit kegiatan mahasiswa

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sebelas Maret (UNS), Ahmad Yunus (tengah) bersama Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto (kiri), saat jumpa pers terkait kejadian meninggalnya mahasiswa saat mengikuti Diklatsar Menwa, di kantor pusat UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/10).
Foto: Republika/binti sholikah
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sebelas Maret (UNS), Ahmad Yunus (tengah) bersama Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto (kiri), saat jumpa pers terkait kejadian meninggalnya mahasiswa saat mengikuti Diklatsar Menwa, di kantor pusat UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah mendalami dugaan pelanggaran dalam penerapan Surat Edaran (SE) Dirjen Dikti Kemendikbudristek soal Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dalam kasus tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

"Sedang kita dalami," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, kepada Republika, Kamis (28/10)

Baca Juga

Nizam menyampaikan, dalam SE Dirjen Dikti, hal yang diatur baru mengenai tentang penyelenggaraan PTM terbatas di kampus. Menurut Nizam, dalam SE Dirjen Dikti yang ada, unit kegiatan mahasiswa (UKM) belum diperkenankan untuk menyelenggarakan suatu kegiatan.

"Dalam SE Dirjen Dikti baru diatur tentang pembelajaran tatap muka terbatas, belum diperkenankan untuk menyelenggarakan kegiatan UKM," ujar Nizam.

Dia juga menyatakan telah mendesak rektor UNS untuk mengusut tuntas kasus tewasnya mahasiswa dalam Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa (Diklatsar Menwa). Kemendikbudristek mengingatkan, kampus harus jadi tempat paling aman dari tindak kekerasan.

"Saya sudah minta pada Pak Rektor untuk diusut tuntas kejadian tersebut. Kampus harus kita pastikan menjadi tempat yang paling aman dari perundungan, kekerasan, kekerasan seksual, dan intoleransi," ujar Nizam.

Dia menyatakan keprihatinannya dan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Nizam mengaku belum mengetahui secara pasti kejadian tersebut diakibatkan oleh kecelakaan  atau kesengajaan. Dia mengungkapkan, rektor UNS dan jajarannya bersama dengan pihak berwajib sedang melakukan pendalaman atas kasus tersebut.

"Saya belum tahu apakah kejadian tersebut karena kecelakaan atau kesengajaan. Rektor UNS dan jajaran bersama pihak berwajib sedang melakukan pendalaman," kata dia.

Sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial GE dilaporkan meninggal di RSUD dr Moewardi saat mengikuti kegiatan Diklatsar Menwa pada Ahad pukul 22.02 WIB. Polresta Solo membentuk tim khusus untuk melakukan serangkaian penyelidikan. Penyelidikan dimulai pada Ahad malam itu juga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement