Jumat 29 Oct 2021 20:07 WIB

Beralih dari Neo, AK12 Hadir di Blockchain Tron

AK12 juga memanfaatkan kesempatan ini untuk terus berkarya.

Blockchain
Foto: Tech Explore
Blockchain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu platform digital berbasis blockchain karya anak bangsa, AK12 akan hadir di Tron. Advisor AK12 Abdus Shomad mengatakan, AK12 berbasis Jaringan Blockchain Neo yang mempunyai total suplai token sebesar 3.000.012 AK12. 

"Blockchain NEO adalah proyek blockchain dari Cina yang didirikan pada tahun 2014. Dulunya disebut Antshares, tetapi ini kemudian berubah. NEO juga disebut sebagai Ethereum Cina karena mereka sangat berkomitmen untuk menciptakan ekonomi yang cerdas. Artinya, pengembang proyek ingin mempermudah penggunaan smart contract di jaringan blockchain Neo," kata dia di Jakarta, Jumat (29/10).

Ia menjelaskan, dari awal September 2021 AK12 Bergairah lagi, hal ini bisa dilihat pada pergerakan transaksi pasar yang meningkat, harga pun mengalami kenaikan hingga 700%. Menurut dia, komunitas AK12 sangat antusias dengan kembalinya performa Ak12.

"Banyak trader di luar sana menganalisa bahkan bertanya-tanya kenapa Ak12 bisa mengalami kenaikan signifikan padahal tidak ada berita yang gembar gembor," kata Shomad.

Untuk lebih memaksimalkan fitur serta penggunaannya, kata dia, saat ini tim AK12 sedang mempersiapkan untuk pindah jaringan, dari Jaringan Blokchain Neo ke jaringan Blokchain Tron. Tron sendiri adalah platform terdesentralisasi berbasis teknologi blockchain yang mengusung sistem peer to peer (P2P) dengan tujuan membangun sistem hiburan konten digital. Hal tersebut memungkinkan penggunanya dapat membagikan konten dengan siapa saja dan kapan saja.

Ia menjelaskan, beberapa alasan AK12 memilih menggunakan jaringan blockchain Tron adalah karena salah satu fitur dan keunggulannya yaitu blockchain. Menurut Shomad, Tron memungkinkan penggunanya untuk memegang kendali penuh atas data yang mereka miliki. Nantinya pengguna dapat memilih untuk tidak memonetisasi data untuk suatu kepentingan.

Tidak hanya sampai di situ, kata dia, Advisor AK12 juga menginformasikan bahwa tim AK12 sedang mempersiapkan Project NFT Marketplace. NFT atau non-fungible token adalah salah satu tren jual beli karya seni secara digital terpopuler di tahun 2021. Pada dasarnya, NFT seperti barang kolektor fisik lainnya. 

"Misalnya, Anda membeli sebuah lukisan, alih-alih menerima lukisan cat minyak di atas kanvas untuk digantung di dinding, Anda justru akan mendapatkan lukisan tersebut secara digital dan dapat disimpan dalam perangkat digital Anda," kata dia.

Menurut dia, project NFT ini sangat menjanjikan ke depannya, oleh karena itu AK12 juga memanfaatkan kesempatan ini untuk terus berkarya menjadi salah satu platform lokal berbasis blockchain yang berkualitas bagi masyarakat global. 

"Dalam waktu dekat ini AK12 akan melakukan swap token dari AK12 Neo menjadi AK12 Tron, dan akan gencar menginfomasikan kepada seluruh pengguna," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement