REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak penyandang diabetes tipe 2 yang tak menyadari penyakitnya di awal karena tak merasakan gejala berarti. Beberapa perubahan pada tangan dapat membantu orang-orang mengenali diabetes tipe 2 lebih dini.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel yang memproduksi insulin di dalam tubuh tidak mampu mencukupi kebutuhan insulin. Penyakit ini juga bisa dipicu oleh tidak bekerjanya insulin secara optimal.
Sebuah studi menemukan bahwa penyandang diabetes mengalami masalah dengan sirkulasi darah. Masalah ini biasanya dapat terlihat dengan munculnya warna kemerahan di sekitar kuku jari.
Penyandang diabetes juga bisa mengalami lepuh, perdarahan, dan luka pada kuku jari tangan atau kaki. Terkadang, penyandang diabetes dapat terkena splinter haemorrhages atau perdarahan longitudinal di bagian bawah kuku bila terjadi emboli arteri.
Perubahan lain yang bisa menjadi tanda diabetes tipe 2 adalah munculnya garis Beau yang terlihat seperti lekukan-lekukan memanjang pada kuku. Garis Beau biasanya terlihat pada banyak penyandang penyakit kronis, termasuk diabetes.
Pada kuku jari kaki, penyandang diabetes biasanya menjadi lebih rentan untuk mengalmai infeksi jamur yang dikenal sebagai onikomikosis. Pada kasus seperti ini, kuku jari kaki akan berubah menjadi kuning dan rapuh.
Seperti dilansir The Sun, Senin (1/10), ada tujuh gejala lain yang biasanya dialami orang dengan diabetes tipe 2. Sebagian di antaranya adalah berkemih lebih sering dan berkemih di malam hari. Kondisi ini bisa terjadi bila ada banyak gula di dalam darah sehingga memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk menghilangkannya. Dampak dari situasi tersebut adalah munculnya perasaan ingin berkemih lebih sering.
Gejala lainnya adalah merasa haus sepanjang waktu. Biasanya rasa haus ini muncul karena penyandang diabetes berkemih lebih banyak sehingga dehidrasi.
Merasa lelah sepanjang waktu juga merupakan salah satu gejala dari diabetes tipe 2. Rasa lelah bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang rendah pada penyandang diabetes.
Gejala lain yang patut diwaspadai adalah penurunan berat badan tanpa usaha, gatal di area kemaluan, serta luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Selain itu, gejala pandangan yang kabur juga perlu dicurigai berkaitan dengan diabetes tipe 2.
Kasus diabetes tipe 2 umumnya berkaitan dengan gaya hidup yang kurang sehat. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 adalah kegemukan atau obesitas. Usia di atas 40 tahun dan ras Asia juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2.
Penyandang diabetes tipe 2 perlu mengenali penyakitnya dan menjalani terapi pengobatan sesegera mungkin. Diagnosis dini yang disertai dengan kepatuhan terahdap terapi dapat membantu penyandang diabetes menekan risiko komplikasi seperti penyakit jantung, serta masalah ginjal dan seksual.