REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal menggratiskan biaya kelompok belajar kejar paket A, B dan C. Kebijakan ini diambil guna membuka seluas- luasnya akses pendidikan bagi warga Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengungkapkan, dalam rangka mendorong kemajuan daerah pendidikan non formal (PNF) juga perlu mendapatkan perhatian. Karena PNF juga memiliki kontribusi bagi pembangunan daerah.
Karena itu Pemkab Semarang bersama dengan legislatif saat ini tengah membahas berbagai kebijakan untuk memperluas jangkauan PNF. Tujuannya tak lain untuk membuka kesempatan yang lebih luas kepada warga putus sekolah agar dapat mengakses pendidikan.
Selain melalui program kursus ketrampilan, paket pendidikan jalur non formal --setara pendidikan formal-- juga akan diperluas aksesnya. Bahkan kelompok belajar paket A, B dan C yang setara dengan SD, SMP dan SMA akan digratiskan.
“Tujuannya agar warga yang putus sekolah --oleh karena kendala keterbatasan biaya ataupun keterbatasan fisik (disabilitas)-- tetap memperoleh pendidikan yang setara sekolah formal,” tegas Ngesti Nugraha, di Ungaran, Ahad (7/11).
Dengan begitu, lanjutnya, warga Kabupaten Semarang yang putus sekolah tersebut akan memiliki kesempatan serta peluang yang sama dengan lulusan sekolah formal untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Sedangkan melalui berbagai pelatihan dan kursus- kursus ketrampilan yang sudah disiapkan, akan mampu menghasilkan warga belajar yang memiliki ketrampilan produktif. "Sehingga mereka dapat mandiri sekaligus dalam upaya mengurangi angka pengangguran," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo menambahkan, berdasarkan peraturan formal, PNF dinilai sudah setara dengan pendidikan formal.
Dalam upaya mensosialisasikan PNF kepada masyarakat luas di Kabupaten Semarang, disdikbudpora juga memiliki berbagai program. Salah satunya melalui kegiatan expo PNF yang menampilkan berbagai hasil karya inovatif warga kelompok belajar non formal.
Expo PNF dimaksudkan untuk mengenalkan pendidikan non formal yang inovatif dan menarik kepada masyarakat luas. “Sebab meski pendidikan non formal, PNF juga mengusung semangat kreatif dan inovatif tiada henti,” tegas Sukaton.