REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar bertemu Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo, di Kantor KWI di Jalan Cikini 2, Jakarta Pusat, Senin (29/11). Dalam pertemuan tersebut, politikus yang akrab disapa Gus Muhaimin itu mengatakan pertemuan ini dalam rangka silaturahim dan dialog kebangsaan dengan organisasi keagamaan.
Gus Muhaimin didampingi anggota DPR RI Fraksi PKB Daniel Johan, jajaran DPP PKB antara lain Yucundianus Lepa dan Ardy Susanto. “Hari ini saya datang sowan kepada Bapak Kardinal untuk menyampaikan suatu kebahagiaan rasa syukur atas keadaan bangsa kita yang semakin kokoh kuat dalam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Gus Muhaimin usai pertemuan, seperti dalam siaran persnya.
Lebih lanjut Ketua Umum PKB itu juga mengungkapkan, kalau saat ini wujud kesatuan dan persatuan antar umat bangsa di Indonesia sudah makin kokoh. Karenanya, Gus Muhaimin mengajak, pimpinan KWI untuk turut memperkuat semangat persatuan dan kesatuan tersebut.
Hal itu dinilai penting untuk bersatu dalam menghadapi tantangan penting yang selama ini masih melanda Indonesia yakni pandemi Covid-19. “Kita juga mengundang beliau (Kardinal) untuk hadir dalam memperkokoh dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk kita bisa segera lepas dari beban berat pandemi yang kita rasakan,” bebernya.
Ke depan kata Gus Muhaimin, akan makin banyak dialog antar agama dan antar iman seperti halnya yang dilakukan pada hari ini. Dirinya berharap dengan dilaksanakannya diskusi juga dinilai sebagai upaya kemajuan bangsa dalam menjaga pilar-pilar persatuan dan kesatuan.
“Terakhir kami juga terus menjalin kebersamaan dalam dialog antar agama dialog antar iman untuk lebih produktif kembali di masa-masa yang akan datang,” jelasnya.
Lebih jauh, Legislator dari Jatim VIII ini berharap agar ke depannya organisasi keagamaan seperti KWI, NU dan Muhammadiyah bisa semakin berkiprah mendorong umat beragama di Indonesia lebih maju lagi. “Semua untuk membangun dan mendorong tumbuh sumburnya semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang sejak dulu sudah ada,” tukas Gus Muhaimin.