REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VI DPR menilai, pergantian direktur utama PLN mampu memberikan semangat baru di tubuh BUMN kelistrikan tersebut. Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Intan Fauzi menilai, sosok dirut baru juga bukan orang lama sehingga estafet transformasi yang dilakukan perusahaan masih bisa berjalan dengan baik.
"Penggantinya kan wadirut, di mana dari sisi kinerja selama ini juga sudah tune in di dalam PLN. Jadi, kami kira pergantian posisi ini tidak akan mengganggu kinerja perusahaan. Transformasi yang selama ini sudah dilakukan tetap bisa dilanjutkan, " ujar Intan kepada Republika.co.id, Senin (6/12).
Intan juga mengatakan, selama dua tahun dirut sebelumnya menjabat, berbagai upaya restrukturisasi keuangan bisa berjalan baik sehingga PLN mampu membukukan laba di semester pertama tahun ini. Langkah perbaikan keuangan ini menurutnya harus terus dijaga.
"Karena PLN sebagai BUMN juga berkontribusi dalam pendapatan negara melalui dividen. Langkah transformasi keuangan yang sudah dilakukan pak Zulkifli saya kira harus tetap dilanjutkan agar menjadikan PLN tetap sehat, " ujar Intan.
Dari sisi kontribusi kepada masyarakat, kata Intan, PLN masih memegang peranan penting dalam penyediaan akses listrik ke masyarakat. Terutama, menyediakan listrik yang terjangkau bagi masyarakat. Hal ini harus tetap menjadi prioritas PLN.
"PLN merupakan tulang punggung masyarakat Indonesia. Jadi akses listrik yang andal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia harus tetap dilakukan PLN," ujar Intan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 memutuskan mengangkat dan menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS disampaikan oleh Menteri BUMN di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak 6 Desember 2021.