REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengetahui apakah MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) telah mampu memerdekakan mahasiswa di Indonesia dengan berbagai flagship programnya, dilakukan penelitian mixed method (kuantitatif dan kualitatif) juga didukung oleh systematic literature review. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Ukrida selama Desember 2021 yang diketuai Dr Lidia Sandra ini ingin melihat bagaimana mahasiswa berpartisipasi, terlibat dalam Bentuk Kegiatan Pembalajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
"Survei melibatkan dosen dan mahasiswa, dengan total partisiapan sebanyak 745 mahasiswa. Penelitian ini adalah bagian dari pelaksanaan hibah penelitian pengabdian masyarakat berupa bantuan pendanaan program kebijakan merdeka belajar kampus merdeka berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS,” kata Lidia dalam diskusi daring, Jumat (24/12).
Lidia mengatakan, pertanyaan yang diberikan adalah seputar tentang pengetahuan tentang MBKM dan bagaimana pelaksanaanya MBKM dan manfaat program MBKM yang dirasakan. Responden, baik dosen maupun mahasiswa memberikan tanggapan positif atas kegiatan MBKM dan meilhat bahwa berbagai bentuk kegiatan pembelajaran MBKM yang dilaksanakan pemerintah ini telah mampu memerdekakan mahasiswa, memberikan banyak tambahan kompetensi untuk siap menghadapi masa depan yang penuh ketridakpastian.
Sementara, Fredicia M.Kom anggota peneliti untuk visualisasi data mengatakan, hasil survei juga menunjukkan bahwa masih ada dosen dan mahasiswa belum mengetahui secara menyeluruh manfaat dari program MBKM. "Kami kemudian melakukan visualisasi data dan pengolahan data kuantitatif serta kualitatif dari hasil wawancara dan Focus Group Discussion pada mahasiswa sejak 22-3 Desember 2021 lalu," Fredicia.