Sabtu 01 Jan 2022 08:32 WIB

Ary Ginanjar: Ambil Hikmah dari Covid-19

Di balik pandemi pasti ada kebaikan yang mengantarkan manusia agar jauh lebih baik.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ilham Tirta
Ary Ginanjar Agustian
Foto: Istimewa
Ary Ginanjar Agustian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motivator Dr Ary Ginanjar Agustian mengajak umat Muslim mengambil hikmah dari setiap ujian dan musibah yang terjadi pada 2021 dan menjadikannya kekuatan untuk menyongsong 2022. Ary mengatakan, ada empat cara Allah SWT berbicara pada hambanya. Yaitu melalui ayat-ayat Alquran Al Karim, dengan mengutus para nabi dan rasul, melalui alam semesta dan dibentangkan, serta melalui kejadian-kejadian.

Ary mengatakan, pandemi Covid-19 yang telah dua tahun melanda Indonesia sejatinya adalah cara Allah untuk berkomunikasi mengingatkan hambanya. Bagi orang yang beriman dan berakal, menurut Ary akan dapat mampu menangkap hikmah-hikmah di balik pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Dalam pandemi tersebut banyak sekali hikmah yang kita dapatkan. Betapa ruginya kita, pelajaran dari Allah ini berupa Covid-19 selama  dua tahun tidak kita ambil pelajaran. Sesungguhnya itu adalah pelajaran," kata Ary saat mengisi Dzikir Nasional 2021 yang diselenggarakan Republika pada Jumat (31/12), malam.

Ary mengatakan, Allah adalah zat yang maha memberi kebaikan. Maka Allah pasti memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Maka dari itu, pandemi Covid-19 menurut Ary pasti terdapat kebaikan yang bisa mengantarkan hambanya jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Ketika Covid terjadi, laksana  pintu satu tertutup pintu lain terbuka. Pintu terbuka itulah hikmah kekuatan yang selama ini terpendam. Diibaratkan dua tahun kita semua ditekan. Dan ketika tekanan itu dilepaskan, maka daya lentingnya luar biasa untuk bangkit dan energi luar biasa. Energi yang tertahan selama dua tahun. Energi kebangkitan umat dan bangsa," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement