Senin 03 Jan 2022 03:11 WIB

Hindari Makanan Ini Saat Sedang Marah

Makanan tertentu bahkan bisa memicu stres dan marah.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Makanan mengandung lemak trans bisa membahayakan tubuh (ilustrasi)
Foto: Verywell
Makanan mengandung lemak trans bisa membahayakan tubuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang dikonsumsi dalam keseharian tak hanya memainkan peran bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental. Makanan tertentu bahkan bisa memicu stres dan marah.

Makanan yang dimaksud adalah makanan yang mengandung lemak trans tinggi. Hal ini diungkapkan dalam studi terbaru pada jurnal PLOS One. Studi ini menunjukkan adanya hubungan antra lemak trans dari makanan dengan perilaku mudah marah dan agresi.

Baca Juga

Studi ini melibatkan 945 orang dewasa yang menjalani penilaian pola makan dan perilaku. Dalam studi ini, terungkap adanya hubungan yang jelas antara konsumsi lemak trans dengan perilaku agresif. Oleh karena itu, makanan seperti ini sebaiknya dihindari ketika marah.

Konsumsi lemak trans juga tak hanya berkaitan dengan perasaan agresi. Beberapa studi menjelaskan bahwa lemak trans juga meningkatkan risiko depresi, khususnya pada remaja.

Lemak trans diketahui sebagai jenis lemak yang sangat tidak sehat untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan lemak trans dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kadar kolesterol, yang turut mempengaruhi peningkatan risiko penyakit jantung.

Ketika dikonsumsi, lemak trans akan meningkatkan kadar kolesterol "jahat" LDL. Di saat yang sama, konsumsi lemak trans akan menurunkan kadar kolesterol "baik" HDL.

Lemak trans bisa ditemukan pada makanan yang diproses melalui metode hidrogenasi sebagian atau hidrogenasi. Menurut Food and Drug Administration (FDA), makanan dengan minyak tehidrogenasi sebagian tak lagi dianggap aman untuk dikonsumsi dan dilarang.

Beberapa contoh makanan yang kerap mengandung lemak trans adalah kue, biskuit, makanan digoreng, dan makanan kemasan. Makanan-makanan seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement