REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan kapasitas 100 persen di setiap kelas mulai diterapkan di Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) pada Senin (10/1). PTMT 100 persen ini dilaksanakan secara serentak pada seluruh jenjang pendidikan di Sekolah BM 400 di lokasi Pondok Indah dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana turut melakukan peninjauan ke beberapa kelas di SMP dan SMA BM 400 pada hari pertama pelaksanaan PTMT tersebut.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I, Drs Joko Sugiarto MPd, dan Kepala Satuan Pelaksana Kecamatan Kebayoran Lama, Ahmad Jaiz SH dan jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400, Sutrisno Muslimin menyambut gembira hadirnya Kepala Dinas Pendidikan DKI di lokasi sekolah nan asri di tepi Jalan Lingkar Luar Jakarta Selatan itu.
Dalam sambutannya Sutrisno Muslimin menyampaikan bahwa selain sarana sekolah sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan, warga sekolah juga sudah divaksin.
Sutrisno Muslimin menjelaskan bahwa guru dan karyawan telah divaksin sebanyak 99 persen, sedangkan siswa SMP dan SMA sudah divaksin sebanyak 98 persen.
“Untuk siswa TK dan SD usia enam sampai sebelas tahun sudah divaksin tahap pertama” jelas Sutrisno Muslimin dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Selanjutnya dalam kegiatan tersebut, rombongan memantau pembelajaran di kelas SMP dan SMA Bakti Mulya 400 yang terlihat menerapkan teknologi digital dan bernuansa Islami.
Pada setiap kelas yang dikunjungi Nahdiana berpesan kepada seluruh warga sekolah agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kita disiplin dengan protokol kesehatan sebagai usaha terbaik. Mudah-mudahan pandemi ini juga bisa kita kendalikan,” ujar Nahdiana
Selanjutnya, Nahdiana juga berharap Sekolah BM 400 bisa terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Harapannya, peninjauan kali ini sebagai pengingat untuk tetap memprioritaskan kesehatan siswa, guru, dan tenaga pendidik pada saat pelaksanaan PTMT 100 persen.
“Kami berharap sekolah ini terus melaksanakan ketertiban. Peninjauan ini menjadi bagian alat untuk mengontrol untuk mengingatkan kembali,” tutupnya.
Dalam pelaksanaan PTMT 100 persen kali ini, para murid sekolah BM 400 mengaku sangat antusias belajar secara tatap muka di sekolah.
Queeny Nadira Pambudi, salah satu murid kelas X SMA BM 400, menyampaikan, “Senang banget, soalnya sudah lama juga tidak belajar secara tatap muka. Ini juga merupakan hal yang kami tunggu Karena dengan tatap muka maka pembelajaran akan optimal.”
Dia juga berharap semoga PTMT 100 persen di Sekolah BM 400 bisa berjalan lancar dan protokol kesehatan bisa terus diterapkan di sekolah.
“Semoga aman-aman saja, tidak ada varian baru (Covid-19) agar pembelajaran ini tetap bisa berlanjut, tetap mematuhi protokol, dan saling mengingatkan diri sendiri dan teman-teman,” pungkas Queeny.