REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Koordinator Substansi Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Iqbal Djakaria mengatakan, introduksi imunisasi vaksin human papillomavirus (HPV) yang menyasar anak-anak sekolah dasar kelas 5 dan 6 ditargetkan akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia pada 2024. Perluasan introduksi vaksin HPV telah dicanangkan lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) tahun 2022-2024.
"Di tahun 2022, yang memang merupakan kelanjutan dari proses kegiatan di tahun 2016 sampai 2021, kita akan melakukan perluasan di 131 kabupaten/kota dengan jumlah sasaran 889.813 anak," dalam diskusi virtual Hari Kanker Sedunia di Jakarta, Jumat(4/2/2022).
Perluasan imunisasi yang dilakukan untuk mencegah kanker serviks itu kemudian dilanjutkan di 131 kabupaten/kota pada 2023 dengan jumlah sasaran 1.433.581 anak. Program vaksinasi HPV akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Kota Makassar di Sulawesi Selatan pada 2022-2023.
"Pada tahun 2024 akan mencakup seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Kemenkes pertama kali mencanangkan program imunisasi HPV di DKI Jakarta berdasarkan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) pada 2016. Pemberian vaksin HPV dilakukan kepada anak perempuan usia kelas 5 untuk dosis pertama dan kelas 6 untuk dosis kedua yang berada di tingkat Sekolah Dasar atau sederajat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Penasihat Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Andrijono mengatakan bahwa vaksinasi HPV memiliki efektivitas yang baik untuk mencegah kanker serviks. Dalam penelitian pada wanita usia 16-23 tahun, jelasnya, memperlihatkan efektivitas mencapai 100 persen untuk mencegah kanker serviks.
"Vaksin ini mempunyai efektivitas yang baik sekali, pada penelitian wanita usia 16 sampai 23 tahun ternyata efektivitasnya mencapai 100 persen, mencapai lamanya 14 tahun. Kalau sekarang dihitung tahun 2022, jatuhnya sudah 16 tahun," tegas Andrijono.