Jumat 18 Feb 2022 10:59 WIB

Ilmuwan Sebut Flu Rusia 130 Tahun Lalu Mungkin Virus Corona

Flu Rusia memicu tiga gelombang infeksi selama beberapa tahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, bukanlah pandemi pertama. Pada tahun 1889, muncul penyakit pernapasan misterius di Rusia dan menyebar ke seluruh dunia. Setidaknya, itu memicu tiga gelombang infeksi selama beberapa tahun.

The New York Times melaporkan sekarang sejumlah ilmuwan menduga penyakit yang dijuluki “Flu Rusia” ini sebenarnya mungkin disebabkan oleh pandemi virus corona yang mirip dengan SARS-CoV-2. Sebab, ada beberapa persamaan yang mudah ditarik di antara kedua pandemi ini.

Baca Juga

Misalnya, selama pandemi Flu Rusia, sekolah dan tempat kerja ditutup karena banyaknya orang yang terinfeksi. Mereka yang terinfeksi sering kehilangan indra perasa dan penciuman. Beberapa pasien mengalami gejala jangka panjang yang bisa bertahan selama berbulan-bulan.

Secara umum, Flu Rusia tampaknya membunuh jauh lebih banyak orang tua daripada anak-anak. Menurut catatan sejarah yang tersedia, ini tidak seperti virus influenza yang cenderung sama fatalnya bagi kedua kelompok usia.

Sementara itu, ciri-ciri pandemi Flu Rusia sangat mirip dengan pandemi saat ini. Peneliti Flu dan Profesor Kedokteran Icahn School of Medicine Mount Sinai, New York, Peter Palese, mengatakan gagasan Flu Rusia mungkin disebabkan oleh virus corona yang tetap spekulatif.

Beberapa ahli menggemakan sentimen ini, tetapi yang lain mengatakan mereka menduga meskipun mungkin ada bukti kuat untuk mendukung gagasan itu, tetapi itu belum ditemukan. Kepala Bagian Patogenesis dan Evolusi Virus the National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Jeffery Taubenberger dan Profesor Emiritus Virologi Queen Mary University of London John Oxford tengah mencari bukti tersebut.

Mereka telah menggali sampel jaringan paru-paru yang diawetkan sebelum pandemi flu 1918 dan mencari sisa-sisa virus influenza dan virus korona. Di antara jaringan ini, mereka berharap dapat menemukan virus Flu Rusia yang sulit dipahami.

Dikutip Science Alert, Jumat (18/2), Profesor Kesehatan Global dan Kedokteran Social Harvard Medical School Scott Podolsky dan Kurator Museum Anatomi Warren Harvard Dominic W. Hall juga mencari jaringan paru-paru yang diawetkan dari periode waktu yang sama.

Jika materi genetik dari virus Flu Rusia muncul di paru-paru itu bisa jadi akan memberikan petunjuk tentang bagaimana pandemi berakhir karena liputan berita saat itu hanya memberikan sedikit informasi. Jika pandemi akhir abad ke-19 disebabkan oleh virus corona, beberapa ilmuwan berpikir bahwa virus tersebut mungkin masih beredar sebagai salah satu dari empat virus corona yang menyebabkan flu biasa, bukan penyakit parah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement