REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli medis menyebut bahwa masalah kulit dan nyeri sendi menjadi masalah umum yang dihadapi penyintas Covid-19. Munculnya herpes dan nyeri sendi kerap mengusik penyintas penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi SARS-CoV-2 ini.
Ada sekitar empat-lima persen peningkatan kasus radang sendi pasca infeksi Covid-19," kata ahli bedah penggantian sendi sekaligus direktur pelaksana Rumah Sakit Lokmanya Pune di India, Narendra Vaidya, dilansir Indian Express, Selasa (22/2/2022).
Selama berjuang sembuh dari Covid-19, molekul inflamasi pada tubuh penderita memecah protein otot dan menurunkan sintesisnya. Ini menyebabkan kelelahan otot dan juga merusak tulang rawan hingga menyebabkan radang sendi.
Dr Vaidya menjelaskan, kondisi arthritis juga dapat muncul sebagai efek samping dari obat steroid dan antivirus yang digunakan mengobati Covid-19. Gejala muskuloskeletal seperti kekakuan sendi, nyeri otot sering terlihat pada penyintas Covid-19 bersamaan dengan penurunan kekuatan otot.
"Banyak orang mengeluh nyeri sendi dan otot, dan juga datang dengan serangan arthritis autoimun yang baru," ujar dr Vaidya.
Menurut dr Vaidya, pasien mengeluhkan nyeri sendi (artralgia), nyeri otot (mialgia), kelelahan ekstrem, artritis reaktif, dan vaskulitis (radang pembuluh darah). Kondisi nyeri sendi bisa bersifat sementara dan ada juga yang berlanjut hingga berbulan-bulan.